ditphat.net – Tentara Rusia kehilangan dua kapal lagi, pasca serangan rudal Ukraina di Sevastopol, Republik Krimea, Minggu 24 Maret 2024. Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, menjawab serangan utama yang diterima tentara Ukraina seperti Vladimir. kelemahan. pemerintahan Putin.
Angkatan Laut Rusia (VMF) telah menjadi sasaran serangan besar lainnya oleh militer Ukraina, dan sekali lagi menargetkan kapal perang yang beroperasi di perairan tersebut.
Dalam laporan ditphat.net Military yang dikutip Reuters, seorang pejabat Rusia yang ditugaskan di Sevastopol membenarkan adanya serangan besar lainnya di wilayahnya.
Meski berhasil mencegat beberapa rudal Ukraina, dua kapal perang Rusia dikabarkan hancur. Kedua kapal tersebut adalah kapal rudal Ropucha, Azov (151) dan Yamal (156).
Selain itu, tentara Ukraina juga mengklaim menghancurkan peralatan komunikasi dan infrastruktur Angkatan Laut Rusia.
“Pasukan pertahanan Ukraina berhasil merebut wilayah pendaratan yang luas bagi kapal Azov dan Yamal, komunikasi dan beberapa infrastruktur Armada Laut Hitam Rusia serta menduduki Krimea untuk sementara waktu,” demikian bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) .
Hancurnya dua kapal perang Rusia bernama Grant merupakan peristiwa penting bagi Ukraina karena melemahkan kekuasaan Putin di Laut Hitam.
Menurut Shapps, invasi militer ke Ukraina merupakan bagian penting dari sejarah yang ditulis setidaknya 151 tahun lalu. Pasalnya, Angkatan Laut Rusia telah menguasai perairan tersebut sejak tahun 1873.
“Ukraina telah menyita dua kapal Rusia di pelabuhan Sevastopol di Krimea, mencegah Vladimir Putin menguasai Laut Hitam,” kata Shapps seperti dilansir ditphat.net Army dari Sky News.
“Ini adalah momen bersejarah bagi Ukraina dan titik balik lain dalam transformasi Laut Hitam. Penghancuran kapal-kapal penting Rusia ini menunjukkan signifikansi sejarah yang besar,” katanya.
Shapps menekankan, karena seringnya terjadi serangan di Laut Hitam, Putin dan tentara Rusia tidak dapat lagi melakukan operasi di Laut Hitam tanpa masalah.
“Dalam bahasa Inggris, itu berarti Putin tidak bisa lagi melakukan latihan di Laut Hitam tanpa masalah, meskipun kapal-kapal Rusia telah beroperasi di sana sejak tahun 1873,” kata Shapps.
Sejak perang dimulai pada 24 Februari 2024, militer Rusia telah kehilangan sedikitnya 35 kapal perang milik Angkatan Laut Rusia yang hancur.