
ditphat.net – Presiden AS Donald Trump telah menyatakan kebijakan baru dalam bentuk tarif impor, yang disebut tarif timbal balik atau suku bunga yang lebih tinggi, 2025. Pada 2 April.
Dianggap bahwa kebijakan baru ini memiliki dampak positif di Amerika Serikat atau mengembalikan kondisi ekonomi dan adil bagi negara -negara yang hanya mencari investasi.
“Kami tertipu oleh semua negara di dunia oleh teman -teman dan lawan. Kami tertipu dalam perdagangan. Kami bersenjata,” kata Trump, 2025.
Kebijakan ini akan diterapkan secara bertahap, yang pertama dalam bentuk total 10%, mulai hari ini, pada hari Sabtu, 5 April, pada hari Sabtu. Kemudian tarif khusus, termasuk Indonesia, Rabu, 9 April.
Ada 185 negara yang telah berubah, impor impor terbesar dari Asia ke Kamboja adalah 49 %, Vietnam 46 %, Sri Lanka 44 %, Taiwan dan Indonesia.
“Kami mendukung orang dan mereka tidak melakukan apa pun untuk kami. Ini sangat tidak adil selama bertahun -tahun. Sekarang jalan uang akan kembali kepada kami,” katanya.
Kebijakan baru, tentu saja, berdampak pada industri otomotif. Karena masih ada banyak produsen atau merek sepeda motor yang mengirim produk mereka semua alias CBU ke negara Paman Sam.
Meskipun Indonesia belum mengekspor sepeda motor listrik dan komponennya ke Amerika Serikat, ia melaporkan Asosiasi Sepeda Motor Listrik (Aismoli), itu akan tampak secara tidak langsung.
Presiden umum Inspektur Galia, Paul (N. Selain itu, negara -negara lain yang memiliki kondisi seperti Cina akan mencari pasar alternatif kecuali Amerika Serikat.
“Indonesia dianggap sebagai negara yang menarik dengan populasi dan pembelian yang besar,” kata Buddy, ia mengutip pengumumannya, 2025. 5 April.
Ini berarti bahwa Indonesia akan diisi dengan sepeda motor listrik kecuali produk lokal, merek merek akan habis. Agar asosiasi mengharapkan pemerintah menjadi inisiatif untuk melindungi produsen lokal.
“Salah satu lingkaran yang harus disimpan oleh pemerintah adalah tingkat komponen domestik (TKDN) untuk melindungi produk lokal Indonesia dan mencegah barang impor,” katanya.
“Tidak hanya dalam hal politik, kontrol pemerintah atas pasokan TKDN diterapkan dengan baik oleh industri, tetapi juga harus diperkuat,” lanjutnya.