
ditphat.net – Dia sangat lelah di udara di pagi hari, termasuk mobil silang -ukuran Adi Sucipto, kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sebuah pulau TNI.
TNI Sersan Baru Pendriadi Saputra, Layanan TNI Layanan TNI (Lanud) Raja Haji Fisabililah.
Berlari
Ketika di mil desa Pinang Kencana, tiba -tiba terseret ke desa melawan Pinang Kencana, dan kepala Pendriadia, jatuh di tubuhnya.
Tapi memang terluka, berada dalam situasi yang terluka bahwa sepeda motor yang ditabrak mesin berdiri di tengah, dan membiarkan para korban tetap di tempatnya.
Mereka yang segera dibesarkan ke korban dan membawa siswa Setukpa ke Rumah Sakit Umum Raja Tab
Selanjutnya, insiden Hit -Run -Run telah diuji oleh pusat Pendriadi yang diuji di pusat unit. Pasukan TNI -nya datang untuk memakainya. Tidak hanya anggota TNI Intelijen dan tentara udara, unit operasi militer (SATPOM) telah tiba di Angkatan Udara RHF.
Berdasarkan unduhan resmi RHF Lanud yang diterangi oleh ditphat.net, Selasa, 8 April, April 2025, mereka melakukan adegan kriminal. Wahid diminta untuk menghancurkan mal di mal yang pecah di pendriad dingin.
Dari luar angkasa, arah seorang pemuda, mesin, Honda Scoopy, merah. Transfer mempersenjatai Pernyataan ke TNI Intel dan PipomaU Lanud RHF.
Hebat pada jam -jam, di malam hari, di malam hari, -Run -run penjahat dikelilingi oleh keberhasilan dan ditangkap. Ternyata salinan penganggur adalah nama Lubis Portuna. Jadi, setelah runtuhnya korban, ia melarikan diri dari rumahnya di Jalan Kampung Melayu, kuota Pir.
Temuan diadakan di RHF Lanud Satpomau, mesin otomatis memasuki para korban juga aman sebagai bukti. Agar tindakannya dianggap sebagai alasan bagi korban. Kemudian Satpomau mengajukan hukuman kepada polisi untuk menerima hukuman dalam tindakannya.
Disetujui dalam proses oleh tempat kejadian dan pemeriksaan tuduhan pelanggar pidana. Korban tidak hanya jatuh dan melarikan diri, tetapi juga melanggar aturan lalu lintas. Oleh karena itu, mengemudi di jalan yang hanya diketahui di jalan hanya diketahui dalam satu arah.
BACA: LUAR BIASA, TNI, TNI, Kerusuhan Soliwangi