
ditphat.net – Dengan bukti perekaman kehancuran dan penganiayaan di Hainan Restaurant di Jalan Pahlawan Surabaya, Tjiu Hong ME (53 tahun) dilaporkan ke Mapolrestabes Surabaya. Pemilik restoran Hainan juga memberikan bukti bahwa penyelidik investigasi kriminal polisi Surabaya akan diserahkan ke posisi mortem.
Pria yang tahu bahwa Ameng melaporkan bahwa ia adalah korban penganiayaan dan saudara -saudaranya melukai bisnisnya. Diduga bahwa kekerasan ini disebabkan oleh kecemburuan.
Insiden itu dimulai pada tahun 2020, ketika restoran Hainan dari orang tuanya terungkap. “Awalnya karena saya cemburu pada tempat bisnis saya (yang diwarisi) dari orang tua saya. Saya adalah orang yang memperlakukan, permulaan seperti itu, karena orang tua memberi saya hak (upaya) mereka,” kata Amineng Senin, 3 Juni , 2024.
Amineng mengatakan penganiayaan terjadi pada hari Sabtu, 20 April 2024, sekitar pukul 23:00. Korban mengklaim bahwa tiga orang mengejarnya, itu adalah saudara perempuan pertama dari saudara perempuan pertama, saudara perempuan kedua dengan Ho Capitals, dan L -Niesen juga putranya.
Dia mengulangi Sabtu malam, lampu di restoran Amineng meninggal mendadak. Korban di ruangan itu kemudian mencoba memeriksa sakelar listrik. Namun, Ameng tiba -tiba meniup keponakan perempuannya.
“Lampu itu mati mendadak dan memadamkannya. CCTV terluka. Keponakanku memanggil L adalah awal yang aku temui,” katanya.
Setelah memukul keponakannya, Ameng L meminta untuk keluar. Ketika dia membuka sisi restoran, kedua saudara perempuannya tiba -tiba bertemu dengan pria yang sangat berusia 53 tahun itu.
“Ketika saya membuka pintu samping, saya bertemu balok kayu dan terus mengulangi kedua saudara dan saudari saya. Itu terjadi seperti itu,” katanya.
Setelah menerima penganiayaan, korban segera membuat posisi post -mortem di Rumah Sakit Adi Husada di Surabaya pada hari berikutnya, Minggu pagi 21 April 2024 sekitar pukul 04.00 WIB.
Hasil Setelah Emporm menunjukkan para korban tulang rusuk dan memar patah di kepala. Akibatnya, korban harus menjalani satu hari selama empat hari.
“Saya juga menyangkal staf dan restoran saya sehingga saudara perempuan saya tidak akan lagi menggambar dan menghancurkan properti saya,” katanya.
Selain mengimplementasikan korban, Kamis, 25 April 2024, dugaan produsen melukai beberapa furnitur di restoran Amineng. Seperti merusak kaca samping dapur, jendela demo untuk piring, merusak pompa air dan memecahkan selang LPG.
Amineng mengklaim bahwa saudara perempuannya yang ingin membunuhnya pada hari Kamis. Korban juga menginginkan palu, tetapi salah satu stafnya menyelamatkan korban.
“Kakak saya kembali ke restoran dan merusak properti restoran. Bahkan salah satu dari barang -barang saya juga digunakan. Dia juga mencoba membunuh saya dengan palu, tetapi dia menghindari karena itu adalah karyawan pria yang membantu saya, “katanya.
Korban melaporkan insiden ini untuk Surabaya Polrstabes dan diterbitkan oleh LP TBL/B/384/| Ameng berharap bahwa polisi akan segera menangani kasus ini dan mengambil langkah -langkah terhadap pelanggar.
“Saya meminta penegakan hukum untuk dapat menyelesaikan kasus saya dengan baik. Saya harap keadilan ada untuk saya. Karena hidup saya terancam,” katanya.
Sementara itu, AKBP Hendro Sukmono, Kasat RSKron Polrstabes Surabaya memastikan rekannya menangani kasus ini dan melangkah sejauh ini. “Kasus ini berjalan, Tuhan dengan sukarela, kemajuan. Meskipun proses penanganan penyelidik,” Hendro.
Laporan: Baca Zainal Azhari (TVone) artikel menarik lainnya di tautan ini.