
JAKARTA, ditphat.net – Pengacara terkenal Hotman Paris meminta Razman Arif Nasication dan Firdaus Oiwobo untuk segera ditahan untuk suara yang mereka lakukan di Jakarta menyumbangkan Pengadilan Distrik. (Dari dari Jakarta
Hotman memperkirakan bahwa tindakannya adalah ancaman lembaga peradilan dan lembaga polisi di Indonesia.
“Jika ini tidak ditahan, di mana kekuasaan pemerintah kita? Di mana kekuatan peradilan kita? Di mana kekuasaan penulisnya?
Peristiwa ini terjadi ketika Hotman merupakan kesaksian dalam kasus Razman, yang dianggap sebagai terdakwa dalam kasus pencemaran nama baik data Hotman. Eksperimen harus ditutup karena kasus tidak bermoral.
Namun, Razman menolak keputusan hakim dan melanjutkan alih -alih tindakan yang dipertimbangkan dengan menghina pengadilan.
In Audiensi yang panas, Razman menolak keputusan hakim dan bahkan menghina hakim korupsi itu.
Dia marah karena dia tidak diizinkan mengirim persidangan secara langsung. Selain itu, Firdauus Oiwobo gemetar di pengadilan, seolah -olah itu menunjukkan kekuasaan.
“Untuk kepala polisi nasional, karena ini adalah tindakan pertama dalam sejarah keadilan di seluruh dunia, tidak hanya tetapi di Indonesia, di depan hakim di depan persidangan, ia berani berbicara korupsi dan pergi ke meja pengadilan seolah -olah pahlawan dalam bentuk Firdauus.
Pengacara yang penuh warna ini juga mengungkapkan bahwa ia diperiksa oleh seorang peneliti dengan 25 pertanyaan terkait dengan kejadian ini. Namun, dia masih tidak tahu apakah dia akan dipanggil kembali untuk memberikan informasi tambahan.
Sebelumnya, Pengadilan Distrik Utara Jakut mengatakan kepada Nasication Razman kepada polisi yang menyelidiki kejahatan atas suara yang terjadi dalam persidangan pada hari Kamis 6 Februari 2025.
PN PN PN Jakarta Maryono menekankan bahwa laporan ini dikirim atas nama lembaga untuk mempertahankan kekuatan pengadilan.
Laporan yang disajikan oleh Presiden Jacarta Do Norte District Court, Ibrahim Palino menerima nomor laporan. LP/B/70/II/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI Selain Razman, ada banyak bagian lain yang melaporkan, meskipun Maryono belum mengungkapkan namanya.
Laporan ini mencakup banyak artikel, yaitu, Bagian 335 dari Kode Sipil dari tindakan yang tidak diinginkan. Bagian 207 KUHP tentang penghinaan orang yuristik dan bagian 217 dari kamp kamp untuk membuat suara di ruang persidangan. Bukti yang dikirim dalam bentuk gambar video saat suara terjadi.