ditphat.net – Ksatria Batalyon Infanteri (onif) Para Raider 305 / Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat tidak hanya ahli dalam serangan udara tetapi juga serangan hutan.
Hal itu terungkap saat prajurit pasukan kerangka melakukan penyerangan di hutan Ciwidey, Kabupaten Bandiw, Jawa Barat saat latihan taktis tingkat kelompok hutan pegunungan.
Selama empat hari, prajurit TNI dari pasukan Baret Hijau bertempur di hutan Ciwidey.
Dengan peralatan minim, prajurit terbaik Batalyon Kostrad berjalan kaki berpatroli di hutan sepanjang lima kilometer itu.
Meski tertutup kabut tebal dan suhu mencapai 19 derajat Celcius, para prajurit kerangka bekerja keras untuk menyelesaikan semua materi pelatihan.
Pada hari Rabu tanggal 26 Juni 2024, berdasarkan siaran resmi yang diterima ditphat.net Militer dari Batalyon 305/Tengkorak, aparat keamanan melakukan patroli beberapa peralatan untuk melakukan intervensi di Hutan Ciwidey, Pelatihan Taktik Anti Tempur – Gerilya (TPRAG), Perencanaan Keputusan Strategis (TPRAG). ) tersedia PPKT).
Sersan pertama Kompi Senapan, Sersan Jiko Sinaga, mengatakan, “Selama empat hari terakhir, kegiatan kami termasuk berpatroli di hutan TPRAG, mengevakuasi korban luka, dan membawa perbekalan ke daerah Honai. Pelatihan berjalan dengan baik.”
Latihan militer yang dilakukan prajurit TNI di Cividei telah mempersiapkan mereka untuk dikerahkan ke daerah-daerah yang menghadapi tantangan keamanan dan memiliki akses operasi khusus sebagai bagian dari Satgas Habema di Papua.
“Ini latihan yang patut dilakukan karena kita tidak tahu kapan dan dimana kita akan dilantik. Saya berharap semua yang sudah dilatih dan diperbaiki nanti bisa diperbaiki dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Terima kasih sudah melakukan ini. dia berolahraga dengan baik, tidak ada yang salah, saya baik-baik saja dan saya selalu berharap demikian,” ujarnya.