ditphat.net – Prajurit TNI akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Alexander Parapak, pemuda yang tewas ditembak Kelompok Teroris Separatis (KST) OPM di Distrik Homeyo, Provinsi Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Prajurit TNI berhasil mengevakuasi jenazah pemuda berusia 20 tahun tersebut pada Sabtu, 4 Mei 2024. Proses evakuasi melibatkan prajurit Komando Operasi HABEMA TNI (KOOPS), Satgas Nangala Kopassus, dan personel Satgas Síochána Cartenz. Pangkalan Udara TNI (Puspenerbad) serta TNI AU di bawah koordinasi Koordinasi Pertahanan Daerah (Kogabwilhan) III.
Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan Kogabwilhan III dan diterima ditphat.net Militer, jenazah Alex baru bisa dievakuasi pada hari kelima setelah ditembak OPM.
Jenazah dievakuasi dengan pesawat, sehingga setelah dikumpulkan pasukan TNI dari lokasi pemakaman, jenazah Alex dibawa dengan helikopter ke Timika, kemudian ke kampung halamannya di Makale, Sulawesi Selatan, untuk dibawa oleh keluarga. penguburan yang layak.
Proses evakuasi jenazah Alex tidak semudah yang dibayangkan. Dibalut kabut putih tebal yang menyelimuti gurun Papua, prajurit TNI bergerak secepat mungkin membawa jenazah ke helikopter untuk diangkut melalui udara. Selain itu, prajurit TNI juga membawa seorang guru dan dua orang anak kecil.
“Operasi evakuasi Homeyo merupakan operasi kemanusiaan untuk menciptakan situasi keamanan yang baik di wilayah tersebut guna mendukung segala proses percepatan pembangunan Papua,” kata Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampobolon.
Jenazah Alex baru ditemukan di kawasan Hameyo setelah dilakukan operasi khusus pasukan TNI untuk menumpas OPM yang menyerang dan merebut kawasan tersebut.
Distrik Homeyo dipastikan ditangkap aparat TNI sejak kemarin, Jumat 3 Mei 2024, atau hari ketiga setelah ditangkap OPM. Operasi penindakan terjadi dengan cepat dan prajurit TNI dengan mudah berhasil melumpuhkan pasukan OPM hingga melarikan diri dari kelompok teroris Homeyo.
Operasi penindakan dilakukan TNI karena aksi dan teror yang dilakukan OPM di Distrik Homeyo berada di luar batas kemanusiaan.
Sejak tanggal 30 April 2024, OPM menjadikan situasi di Intan Jaya menjadi provokatif, karena selain menembak Alex, OPM juga menyerang Polsek Homeyo, membakar gedung SD Inpres Pogapa, dan mencoba menyerang Kodim. Pusat Komando 1705-05/Homeyo.
Baca: Dalam Parade Ibu Kota, Pasukan TNI Berhasil Buka Jalan yang Dihadang Kandidat Papua Gagal