LANGSUNG – Tentara Rusia menderita kerugian besar setelah serangan besar-besaran yang dilakukan pemberontak Suriah yang dipimpin oleh milisi Hay’at Tahrir al-Sham (HTS). Beberapa kendaraan lapis baja dan kendaraan lapis baja harus ditinggalkan di dalam negeri demi keamanan.
ditphat.net Militare memberitakan pada Selasa, 3 Desember 2024, beberapa diplomat dan pemimpin militer tingkat tinggi Rusia ingin meninggalkan Suriah.
Penarikan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) mengakibatkan penarikan banyak senjata dan kendaraan lapis baja.
Fakta membuktikan bahwa Rusia mengalami kerugian militer ribuan dolar akibat perbekalan yang mereka tinggalkan di Suriah. Selain itu, Vladimir Putin merancang senjata teknologi negara.
Menurut laporan yang disampaikan ditphat.net Military dari Kyiv Post, beberapa senjata dan kendaraan militer disita oleh militer Rusia yang terekam kamera di Pangkalan Udara Kuweires.
Diantaranya adalah rudal antipesawat Pantsir, rudal permukaan ke udara 9K35 Strela-10, senjata antiskala ZSU 23-4 Shilka, dan sistem antipesawat portabel 9K32 Strela-2.
Perlu diketahui, harga rudal Pantsir-S-1 adalah US$14,7 juta (Rp232,9 miliar), sedangkan rudal antipesawat Strela diperkirakan US$300 ribu (Rp1,9 miliar) dan. ZSU 23. 4 Shilka langsung US$ 357 ribu (Rp 5,7 miliar).
Selain Pangkalan Udara Kuweires, banyak pesawat militer Rusia yang ditempatkan di Pangkalan Udara Al-Nayrab.
Lapangan udara Suriah memiliki delapan pesawat latih Acro L-39 Albatros dan tiga jet tempur Mikoyan-Gurevich MiG-23.
Satu pesawat ringan dan latih L-39 Albatros ditaksir bernilai US$ 385 ribu (Rp 6,1 miliar). Saat ini harga jet tempur MiG-23 adalah US$4,5 juta (Rp71,3 miliar).