ditphat.net – BYD yang resmi hadir di Indonesia sejak awal tahun 2024 berkomitmen menciptakan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya dengan pendirian pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolita, Jawa Barat yang dikelola oleh Kota Industri Suryabuat. .
Sebelum produksi lokal, PT BYD Motor Indonesia sebagai anak perusahaan penjualan dalam negeri mengimpor 4 produk berstatus impor alias CBU (completely rebuilt) yaitu Dolphin, Atto 3, Seal dan M6.
Karena menjanjikan produksi lokal, keempat mobil listriknya kini mendapat insentif CBU dari pemerintah berupa bebas pajak impor dan PPnBM (pajak penjualan barang mewah) ditanggung pemerintah.
Diketahui, pemerintah hanya memberikan insentif ini selama 2 tahun, yakni pada tahun 2026 pabrik BYD di Indonesia harus siap produksi lokal dan dijanjikan akan siap pada kuartal keempat tahun 2025.
Nantinya, kapasitas produksinya disesuaikan dengan jumlah unit yang mereka impor sambil menikmati insentif dari negara.
Apabila jumlah unit produksi lokal kurang dari kuota impor, maka BYD akan dikenakan sanksi penggantian insentif CBU terhadap produk yang dipasarkan.
Menariknya, ada kabar terkini, BYD tak hanya memproduksi mobil listrik baterai murni di Subang, namun menambah investasi untuk memproduksi mobil hybrid berteknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Informasi tersebut disampaikan General Manager BYD Asia Pasifik Liu Xueliang saat menerima kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani saat berkunjung ke kantor pusat BYD di Shenzhen, baru-baru ini.
Liu mengatakan, sebagai salah satu pemain utama industri mobil listrik, BYD akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik dengan tambahan investasi baru.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas pabrik BYD di Indonesia dan membuka peluang pengembangan teknologi, seperti baterai untuk berbagai kendaraan energi baru, termasuk EV dan PHEV,” kata Liu, dalam keterangannya Kamis, Desember . 19 2024.
Menurutnya, penambahan kapasitas produksi ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, serta memperluas potensi ekspor kendaraan listrik, sehingga mendukung potensi Indonesia sebagai salah satu pusat kendaraan listrik di Asia Tenggara. wilayah.
Seperti diketahui, ada beberapa mobil PHEV yang diproduksi BYD, diantaranya yang merupakan model baru dan memiliki jangkauan hingga ribuan kilometer, yakni Seal DM-i dan Qin L DM-i.