Jakarta, ditphat.net – Mendiagnosis keterlambatan bicara pada anak dapat dilakukan berdasarkan tahapan bicara atau kata bahasa. Sebagai referensi, jika seorang anak tidak menunjukkan kemampuan berbicara dengan jelas pada usia 6 tahun, hal ini patut menjadi perhatian. Mungkin ada perubahan normal dalam perkembangannya, namun orang tua tidak boleh mengabaikan tanda-tanda ini.
Tanda-tanda awal percakapan
Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak dr Fitri Hartanto menjelaskan dalam seminar media yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bertajuk “Mengenali keterlambatan bicara pada anak” pada Selasa, 15 Oktober 2024, ada beberapa tandanya. menunjukkan adanya keterlambatan bicara pada anak. anak-anak
“Kalau anak di bawah 6 tahun belum bisa berbicara dengan jelas, jangan diabaikan, harus diajar. Kalau anak belum bisa mengucapkan kata-kata sederhana dengan baik, itu mungkin tandanya dia mengalami keterlambatan bicara,” kata dr Fitri.
Di bawah ini adalah ciri-ciri dan tahapan perkembangan bicara pada anak. Pantau perkembangan bahasa anak Jika perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya, segera konsultasikan ke dokter spesialis.
Jika anak di bawah usia 6 tahun belum memiliki kemampuan berbicara dengan jelas, seperti mengucapkan kata-kata sederhana, ini mungkin merupakan tanda terjadinya keterlambatan bicara. Meskipun beberapa anak mungkin berkembang lebih lambat, intervensi dini tetap diperlukan.
Perkembangan bicara berdasarkan usia
Mari kita lihat tahapan perkembangan bicara anak yang perlu diperhatikan:
Tahap 1 (0-3 bulan): Pada tahap ini, bayi mulai mengeluarkan suara. Ini adalah langkah pertama dalam proses belajar berbicara.
Tahap 2 (3-6 bulan): Bayi mulai menangis dan bereaksi dengan menoleh saat namanya dipanggil. Hal ini menunjukkan bahwa anak mulai mendengarkan dan memahami lingkungan sekitarnya.
Tahap 3 (6-9 bulan): Pada tahap ini, anak mulai berbicara dengan konsonan lagi. Tahap ini adalah saat anak bereksperimen dengan suara.
Tahap 4 (9-12 bulan): Anak mulai menunjukkan kemampuan meniru atau echolalia, dimana mereka mengulangi apa yang diajarkan tanpa memahami maknanya. Ini adalah tahap penting untuk pengenalan kata.
Tahap 5 (12-18 bulan): Pada tahap ini, anak mulai mengalami ucapan nyata, dimana jumlah suku kata dan urutan kata yang digunakan bertambah.
Tahap 6 (>18 bulan): Anak menunjukkan kesiapan berbicara dengan mampu menjawab pertanyaan. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan positif dalam komunikasi.
Tahap 7 (usia 6-8): Artikulasi konsonan berkembang, dimana anak mulai memahami apa yang dikatakan orang lain dan dapat berkomunikasi dengan lebih efektif.
Stimulasi dini untuk perkembangan bicara Stimulasi dini sangat penting dalam membantu anak mengembangkan bicaranya. Pada tahap awal, penglihatan, pendengaran dan sentuhan sangat sensitif dan harus distimulasi dengan baik. “Saat bayi lahir, sering-seringlah berbicara dengannya, agar bayi dapat mendengar percakapan tersebut. Bayi akan memperhatikan suara-suara yang dibuat oleh orang tuanya. Bayi akan melihat siapa yang mengajaknya berbicara, kemudian mereka akan merespon. ,” kata Dr. Fitri pada seminar tersebut.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mendorong stimulasi yang efektif:
Dorong bayi Anda untuk berbicara Setelah bayi lahir, dorong bayi Anda untuk berbicara secara teratur. Berbicara dengan anak-anak sering kali tidak hanya membantu mereka mendengar kosakata yang berbeda, namun juga menciptakan hubungan emosional. Saat orang tua berbicara, anak akan mulai memperhatikan suara dan belajar merespons. Dalam sebulan, jika Anda sering berbicara dengan bayi, mereka akan mulai menunjukkan reaksi seperti tersenyum atau menoleh.
Memberi contoh pada anak Mengajari anak dengan memberi contoh kata atau kalimat sederhana sangatlah bermanfaat. Misalnya, saat bermain, orang tua dapat menunjuk mainan dan menyebutkan namanya, seperti “mobil” atau “bola”. Imbaulah anak-anak untuk meniru kata-kata ini. Pengulangan dan latihan ini penting untuk membantu anak membangun kosa kata dan keterampilan berbicara.
Kapan melakukannya? Jika setelah melewati tahapan perkembangan bicara di atas, anak masih menunjukkan keterlambatan yang signifikan atau orang tua khawatir, sebaiknya segera konsultasikan ke ahlinya. Dokter anak atau ahli terapi wicara dapat memberikan evaluasi lebih lanjut dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk membantu anak Anda.
“Peranan lingkungan akan membantu memperoleh pengalaman baru. Ketika sel-sel otak anak masih sensitif dan kita memanfaatkannya dengan cara yang salah, misalnya rangsangan negatif, paparan TV, gadget, maka anak tidak belajar maksimal. ,” kata dr Fitri.
Dengan mengenali ciri-ciri dan tahapan perkembangan bicara, orang tua dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan anak untuk mengatasi keterlambatan tersebut. Stimulasi dini yang efektif dan perawatan yang tepat waktu dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berbicara dan komunikasi secara optimal.