Malang, ditphat.net – Mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) berhasil meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2024 dengan Tema “Digitalisasi Perlindungan Tanaman” di Malang, akhir Oktober 2024. Karya ini dilakukan dengan fokus pada pengembangan sebuah aplikasi Android berbasis Convolutional Neural Network (CNN) untuk mendeteksi hama pada daun hijau sayuran.
Direktur Hukum dan Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto mengatakan, pihaknya patut mengapresiasi tinggi atas berbagai inovasi dan kegiatan unggulan mahasiswa ITPLN. Fakta ini membuktikan bahwa ITPLN telah mencapai visinya untuk menjadi universitas kelas dunia di bidang teknologi dan aplikasi terintegrasi.
“Saya sangat mengapresiasi prestasi yang diraih mahasiswa ITPLN. Meski bidangnya tidak terfokus pada pertanian, namun penerapan teknologi terintegrasi ramah lingkungan. Selain itu, bidang ini masih muda namun bisa menjadikan bidang ini yang terbaik di Indonesia,” kata Didi. dalam suratnya, Senin 4 November 2024
Selain itu, Didi berharap keberadaan ITPLN akan memberikan pengaruh besar dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) terbaik di bidang industri dan teknologi di masa depan. Hal ini untuk mendukung perkembangan transformasional industri dan mendorong perkembangan perekonomian nasional.
“ITPLN bertekad menghasilkan sumber daya manusia yang setinggi-tingginya untuk menjawab tantangan sosial transisi energi dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang ditetapkan Pemerintah sebagai keberhasilan,” tambah Didi.
Sementara itu, Rektor ITPLN, Iwa Garniwa juga mengapresiasi prestasi mahasiswa ITPLN di ajang bergengsi tersebut. Menurutnya, fakta tersebut tidak lepas dari program ITPLN untuk mendorong mahasiswa agar selalu berkarya tidak hanya secara akademik, namun juga non-akademik.
“Ini sukses luar biasa, kejuaraan ini bukan main-main, karena kita mengalahkan universitas-universitas ternama. Kami mampu meraih juara pertama dan ini dilakukan demi kebanggaan ITPLN,” kata Iwa.
Dalam kompetisi ini ITPLN yang diwakili oleh Team CaiGuard berhasil mengalahkan finalis dari berbagai universitas ternama, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Ile Brawijaya. Bersama Kepala Kantor Umum ITPLN (LPPM), Riki Ruli Affandi, mahasiswa yang tergabung dalam Tim CaiGuard, Fitto Martcellindo, Raden Ronggo Bintang Pratomo, dan Putu Niar Meiwasandi.
Pembina Tim CaiGuard ITPLN, Pritasari Palupiningsih mengatakan, timnya keluar sebagai juara, setelah karya ilmiah bertajuk “Inovasi Aplikasi Android Convolutional Neural Network Deteksi Hama pada Daun Sawi untuk Mewujudkan Digitalisasi Pertanian Indonesia Emas Tahun 2045”.
Ia menjelaskan, pihaknya fokus pada pengembangan aplikasi dimana teknologi berbasis kecerdasan buatan dapat mendeteksi hama pada tanaman hijau secara akurat dan tepat. Oleh karena itu, aplikasi Anda akan dapat mengevaluasi efektivitas teknologi dalam meningkatkan produksi pertanian.
“Bersama mahasiswa, kami mengembangkan penelitian ini sejak tahun 2023 dengan dukungan dana hibah dari Penelitian Mahasiswa yang dilakukan ITPLN. Kami berharap hasil ini dapat membantu petani di Indonesia sesuai dengan visi kami yaitu penerapan teknologi ramah lingkungan,” ungkapnya. Prita.
Kompetisi Perlindungan Tanaman merupakan rangkaian kompetisi nasional yang diadakan setiap tahun dan diikuti oleh mahasiswa aktif dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (Himapta) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ini, selain mengirimkan Team CaiGuard, ITPLN juga mengirimkan dua tim lainnya yaitu RiceUp IoT Team dan Team GrowUp untuk mengikuti ajang tersebut. .