BALI, ditphat.net – Remaja merupakan kelompok yang berisiko mengalami masalah kesehatan reproduksi. Hal ini diperkuat dengan pendekatan keagamaan di masyarakat yang dipadukan dengan pertanyaan-pertanyaan intim dan personal terkait kesehatan reproduksi dan seksual.
Untuk mengatasi hambatan pengetahuan yang perlu diperoleh generasi muda, Kelompok Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana telah menghasilkan kegiatan inovatif untuk memberikan pengetahuan kesehatan secara umum.
Inisiatif yang dipimpin oleh Ngakan Putu Anom Harjana ini memberikan edukasi melalui permainan dan film di dalam bus. Program tersebut dinamakan CiBus atau Cinema on the Bus. CiBus sendiri merupakan program edukasi kesehatan seksual dan reproduksi bagi generasi muda di Bali.
Kegiatan ini berlaku untuk siswa SMP dan SMK di seluruh wilayah Bali. Sebagai bagian dari kampanye kesehatan reproduksi, Nagakan Putu Anom Harjana mengatakan kegiatan tersebut dikemas dengan inovasi sesuai usia.
“Ini mengadvokasi kesehatan reproduksi remaja, agar remaja tidak malu dan tabu membicarakan masalah reproduksi. Program ini menyasar remaja di Provinsi Bali khususnya SMP, SMA/SMK dan teman sebayanya,” kata Ek Bat Ngakan. Video tersebut diunggah di kanal YouTube Ngakan Putu Anom Harjana.
CiBus merupakan kegiatan inovasi yang berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Kesehatan Universitas Negeri Udayana. Mereka berkolaborasi dengan organisasi pemuda Kita Sang Pemuda (Kisara) dan Dewan Generasi (Vidha) di bawah kepemimpinan BKKBN.
Sementara itu, Kisara juga aktif mengkampanyekan organisasi isu kesehatan reproduksi dan seksual remaja di Bali.
Harapannya, remaja dapat terhindar dari masalah reproduksi seperti HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan dan khususnya remaja dapat terhindar dari seks bebas, kata Nagakan Putu Anom Harjana.
Seabus berjalan di sekitar jalan raya dan berhenti di tempat umum seperti taman umum. Di sana, para konselor membagikan pamflet berisi informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual.
Semua yang terlihat beraksi adalah para pemuda. Selain itu, arus masuk ini memiliki akses yang mudah ke populasi muda lokal. Website di packard.org menyatakan bahwa CiBus memiliki pembelajaran inti melalui pendekatan kreatif dan non-tradisional.
Permainan dan permainan yang berkaitan dengan keselamatan generasi diselenggarakan dalam seri bus. Peserta menonton film pendek di dalam bus.
Kaum muda di Bali tertarik pada CiBus karena perancang proyek SRH mampu berbagi informasi penting dengan cara yang mudah diakses dan menyenangkan.
“Cara penyampaian informasi harus disesuaikan dengan preferensi remaja dan dewasa muda, sehingga informasi tersebut mudah diserap oleh mereka,” panitia CiBus mengutip dari packard.org.
Universitas Udayana Prof. Dr. Ai Putu Astawa mengatakan, mahasiswa kampus mempunyai kebebasan untuk menciptakan kegiatan-kegiatan inovatif terkait keilmuan di fakultas atau program studi.
Harapan saya, aksi kedepan masalah reproduksi ini penting bagi kesehatan negara kita. Generasi muda adalah generasi penerus yang sehat, cerdas, sehingga negara ini bisa maju. Indonesia, kata Putu Astawa.
Gerakan edukasi untuk remaja ini mendapatkan Penghargaan Satu Indonesia pada tahun 2017 untuk kategori kelompok.
Bidang kesehatan, ‘Sibus (Cinema on the Bus): Program Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Bali Bagi Remaja di Bali dinilai mampu membuka ruang keagamaan untuk membuka isu-isu generasi menjadi sebuah ruang. ekspresi bagi generasi muda. Bali.