
Jakarta, ditphat.net-Mustaz ad Susanto menderita dua hewan yang ditangguhkan dalam 2 dan 2 inci. Dalam pengalaman ini, ia menderita kematian yang sangat menyakitkan, seolah -olah tubuhnya terputus dan pecah dengan ratusan pedang. Selain itu, ia juga menunjukkan dosa -dosa hidupnya, yang membuatnya memalukan.
Awalnya, Ustaj Aid Susanto mengakui bahwa ia berada dalam posisi tubuh yang sehat yang masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Kemudian, setelah melakukan pekerjaannya, ia jatuh ke kamar dan memulai perjalanan rohaninya. Bergerak maju.
“Saya bekerja untuk menulis sesuatu dan duduk di kamar saya, berbisik dengan saya.
Ustaj Eddi Susanto sedang mencari bantuan dengan cepat, tetapi tidak ada yang datang. Segera, dia melihat tubuhnya di kamar.
Ustaj Eddi mengakui bahwa ketika hidupnya dikeluarkan dari tubuhnya, dia benar -benar mengingat rasa mati. Rasa sakit digambarkan sebagai domba yang dipotong oleh Idul Fitri al-Adh-Adh-atau untuk ratusan pedang.
“Jadi saya pikir proses kematian yang saya rasakan dari kaki saya telah ditarik dan rasa sakitnya sama mematikannya dengan tubuh Anda atau dipotong dengan ratusan pedang,” jelasnya.
Setelah itu, Ustaj Aid melihat perjalanan sebelumnya dalam hidupnya. Mengingat tindakan dosa yang disengaja atau tidak diketahui di dunia.
Ustaj Aid juga ingat bahwa semua orang kaya yang tetap dalam hidupnya. Pada waktu itu, ujung tenggorokan sudah terasa di ujung leher sebelum dia datang kepadanya di akhir kematiannya. Akhirnya, Ustaj Ededy menyadari bahwa hatinya tidak lagi terguncang.
Setelah mengalami kejadian itu, Ustaj Ade meminta Tuhan untuk memberikan kesempatan untuk bertobat dan hidup lagi untuk memperkuat perbuatan baik. Mereka berjanji untuk mencurahkan hidup mereka untuk melawan pengajaran Alquran. Sebagai jenis tekad, ia mendirikan Sekolah Islam Alquran dan secara aktif mengajar mereka yang kurang mampu belajar membaca anak -anak serta Alquran.
“Aku berteriak dengan Tuhan, berteriak dan menyerah. Aku melupakan diriku sendiri, aku lupa siapa aku, aku lupa apa yang terjadi, begitu aku menyuruhku pergi ke dunia, aku akan memberikan hidupku kepada Alquran.
Dia menjalani program suspensif untuk lebih berhati -hati dalam bertindak USTZ Ady untuk mencegah orang lain dari cedera. Dia juga menekankan pentingnya pendidikan anak -anak pada individu agama dan agama. Selain itu, ia mengatakan bahwa tubuh manusia diciptakan oleh Allah dan keseimbangan yang tulus. Jika seseorang tidak menjalankan nilai -nilai ini dan lebih suka hidup tanpa dipesan, maka ia akan memiliki kekacauan energi, yang akan mengakibatkan depresi hidup.