
Medan, ditphat.net – Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menuju kampus internasional. Ini tentang menciptakan pendidikan yang lebih baik guna menciptakan generasi masa depan bangsa yang cerah.
Dalam upaya tersebut, melalui program “Kampus Merdeka Belajar (MBKM)”, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Program ini merupakan bentuk pendidikan tinggi transformatif di Indonesia, yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di universitas lain, mengeksplorasi budaya baru, dan berkembang secara akademis dan pribadi.
Program ini tentunya memberikan kita iklim akademik baru bagi mahasiswa Indonesia, yang sebelumnya tidak memiliki banyak kesempatan bagi seluruh mahasiswa untuk mengikuti berbagai program pembelajaran di luar kampus.
Direktur Pengembangan Pendidikan USU, Ikhsan Siregar ST., M.Eng, mengatakan melihat banyaknya masyarakat yang berminat terhadap program PMM, hal ini tidak lepas dari berbagai manfaat yang diperoleh melalui program ini.
Ikhsan juga menyampaikan pendapatnya mengenai kontribusi program PMM. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena mahasiswa bisa belajar banyak hal baru secara akademis saat magang dan mendapatkan pengalaman berharga selama kuliah di universitas lain.
“Pembelajaran dan pengalaman baru di tempat baru memberikan manfaat yang besar bagi peserta PMM,” kata Ikhsan dalam keterangannya, Senin, 12 Agustus 2024.
Selain itu, Ikhsan mengungkapkan manfaat yang paling dirasakan oleh siswa dan guru adalah pengalaman pertukaran budaya di tempat magang.
Ikhsan menjelaskan, mahasiswa juga dapat beradaptasi dengan lingkungan dan tempat belajar baru, serta berbagi ilmu dari perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya. Ikhsan Siregar juga menyoroti dampak positif program PMM terhadap pengembangan soft skill dan hard skill mahasiswa.
“Pengembangan hardskill yang diperoleh adalah pengalaman menikmati sarana dan prasarana yang tersedia di kampus magang. Sedangkan pengembangan soft skill meliputi cara berkomunikasi dengan lingkungan untuk pengembangan pribadi mahasiswa peserta program PMM. ujar Ikhsan.
Melalui PMM, Ikhsan mengatakan mahasiswa berkesempatan kuliah di perguruan tinggi yang memiliki reputasi akademik lebih baik dan fasilitas lebih lengkap. Dengan berinteraksi dengan guru ahli dan siswa dari berbagai latar belakang, peserta juga mendapatkan pemahaman dan pengenalan terhadap budaya dan masyarakat.
Salah satu komponen penting PMM adalah Modul Nusantara yang mengajak mahasiswa untuk belajar dan berinteraksi dengan budaya lokal.
“Program ini mendorong siswa untuk keluar dari zona nyaman dan beradaptasi dengan lingkungan baru,” ujarnya.
Menurut Ikhsan, hal ini tidak hanya memperkuat kemampuan akademis tetapi juga kemampuan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim.
“Dengan memperbolehkan mahasiswa dari berbagai universitas untuk belajar di universitas lain, program ini membantu menyebarkan pendidikan berkualitas ke seluruh pelosok Indonesia dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari universitas yang mungkin memiliki keterbatasan sumber daya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” jelas Ikhsan.
Mahasiswa USU, Grace Pandora Sitorus, dalam laporannya mengatakan, keikutsertaan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menunjukkan semangat dan semangatnya untuk belajar.
“Sebagai mahasiswa USU, saya bangga melihat teman-teman di kampus ini mampu bersaing dan beradaptasi dengan lingkungan akademik barunya,” kata Grace.
Program PMM memberikan kesempatan kepada mahasiswa USU untuk menggali potensi dirinya, memperoleh ilmu baru, dan kembali dengan semangat yang lebih besar untuk berkontribusi dalam pengembangan kampus kami.
Proses seleksi untuk mengikuti PMM dilakukan secara online dan terbuka bagi mahasiswa seluruh Indonesia, dimana harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, termasuk izin dan rekomendasi dari Pengelola Kurikulum (Kaprodi).
Setelah tahap seleksi selesai, mahasiswa menjalani persiapan intensif, mengenal universitas tujuan, dan mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan baru.
Kemudian mahasiswa lainnya, Khaira Nazira, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan mendapatkan pengalaman tak terlupakan selama kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Khaira merasa kaget sekaligus bersyukur saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus ternama tersebut. Ia mengatakan, kesempatan kuliah di UGM merupakan sebuah kesuksesan besar yang memberinya motivasi besar untuk memaksimalkan pengalamannya.
Khaira menghadapi tantangan besar berupa culture shock, mengingat perbedaan budaya antara Medan dan Yogyakarta. Di luar itu, perbedaan model dan sistem pembelajaran UGM dan USU menambah tantangan tersendiri.
Namun dengan tekad dan semangat yang besar, Khaira akhirnya mampu beradaptasi dan merasa nyaman dengan lingkungan barunya.
Selama mengikuti program, Khaira mengikuti kegiatan akademik di tiga fakultas dan tiga program studi berbeda, yaitu Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan di FISIPOL, Hukum Perdata di Fakultas Hukum dan Psikologi di Fakultas Psikologi UGM.
Pengalaman tersebut tidak hanya memperkaya pandangan akademisnya tetapi juga berdampak positif bagi perkembangan pribadinya. Khaira menjadi lebih berani dalam berinteraksi dan berekspresi serta mendapatkan inspirasi baru untuk eksplorasi akademis dan profesionalnya di masa depan.
Dalam program PMM ini, berkontribusi secara sosial dan berpartisipasi dalam pembelajaran di luar kelas melalui Modul Nusantara yang menyoroti keindahan dan keragaman budaya lokal. Program PMM telah membawa perubahan signifikan dalam cara pandang Khaira terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
“Manfaat terbesarnya adalah peningkatan kemampuan personal dan akademis. Saya menjadi pribadi yang lebih berani dalam berinteraksi dan berekspresi,” kata Khaira.
Pengetahuan baru yang diperoleh para guru di kota pelajar memberinya ide-ide yang berbeda dan merangsang. Pengalaman tersebut turut mempengaruhi rencana karir Khaira dengan memberikan ide-ide baru dalam eksplorasi akademik dan penulisan karya ilmiah, seperti lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa, PPK ORMAWA dan Pekan Seni Mahasiswa Nasional.
“Interaksi dengan dosen dan mahasiswa UGM sangat positif. Guru bersikap terbuka dan ramah serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya. “Metode pengajaran yang interaktif dan unik menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memotivasi,” kata Khaira.
Program PMM berkontribusi terhadap transformasi pendidikan tinggi di Indonesia melalui penyeragaman pendidikan berkualitas. Siswa memiliki kesempatan untuk belajar di universitas ternama dan diajar oleh profesor terbaik. Hal ini menumbuhkan semangat belajar dan motivasi yang tinggi di kalangan siswa.
Melalui PMM, mahasiswa yang menempuh program di perguruan tinggi lain harus dapat menerapkan atau memberikan bimbingan dan saran mengenai konsep pengajaran berharga dan kreatif yang mereka terima selama mengikuti PMM.
Pengalaman ini memungkinkan mereka membawa inovasi dan praktik terbaik ke universitas asal mereka, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan berbagi ide dan pendekatan baru, siswa tidak hanya memperkaya diri sendiri, namun juga berkontribusi terhadap kemajuan lembaga pendidikannya dan mendorong terciptanya lingkungan belajar yang lebih dinamis dan efektif.
Meski banyak manfaat yang didapat dari program ini, Khaira juga dengan lembut menyarankan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta LPDP lebih memperhatikan bantuan perumahan dan biaya hidup.
“Keterlambatan penyampaian BBH seringkali menjadi kendala yang mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa selama mengikuti program. Perbaikan pada aspek ini akan meningkatkan efektivitas program dan kenyamanan peserta”, tambahnya.
Program belajar kampus merdeka merupakan inisiatif unggulan untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui pengalaman belajar di universitas lain dan eksplorasi budaya, mahasiswa memperoleh pengetahuan baru, meningkatkan keterampilan, dan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademis, namun juga membentuk karakter dan memperluas wawasan dunia mahasiswa.
Dengan beberapa pengalaman berharga yang diperoleh, program PMM menjadi rekomendasi yang sangat baik bagi mahasiswa yang ingin mempelajari hal baru, mengeksplorasi budaya dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Kampus Merdeka Belajar Merdeka merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan mengeksplorasi keberagaman Indonesia. Saya berharap program ini terus dikembangkan dan ditingkatkan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada seluruh pelajar di Indonesia.