ditphat.net – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar konsultasi kepemimpinan. Tujuannya untuk mempererat kerja sama antara dunia usaha dan pendidikan. Acara tersebut diselenggarakan secara hybrid dan disiarkan oleh UGTV, sebuah stasiun televisi digital komunitas yang berlokasi di kampus F8 Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma.
Plt. Sri Tjahjandarie Kedaireka, Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi, Ristek, Kemendikbud Tjitjik, mengatakan telah diperkenalkan Inisiatif Ekosistem Kedaireka yang mencakup sejumlah program untuk memperluas pemahaman dan memberikan peluang kolaborasi bagi para akademisi. dan mitra bisnis. Pada acara ini, kami berharap perwakilan akademisi, mitra bisnis, dan masyarakat umum memahami pentingnya membangun ekosistem kolaboratif dan pentingnya memprioritaskan inovasi di berbagai sektor bisnis.
“Sebagai bagian dari ekosistem Kedairaka, CEO Mentorship Program bertujuan untuk meningkatkan minat berkolaborasi dan mempromosikan inovasi melalui laporan pengalaman akademisi, masyarakat luas dan dunia usaha, para pemimpin dan pakar di bidangnya. untuk solusinya,” ujarnya, Sabtu (25/5/2024).
Direktur PMO Kedaireka 2024, Dr. Dr. Matrissya Ermita mengatakan, pihaknya berharap CEO Mentoring Program ini menjadi jendela bagi para tenaga universitas dan industri untuk mendorong kolaborasi dan inovasi.
“Melalui acara ini, kami akan memperkuat komitmen untuk bersama-sama menciptakan solusi dan pengembangan baru dengan berbagi ilmu dan pengalaman para penerima manfaat program Equality Fund, serta para pemimpin dan pakar di berbagai bidang,” ujarnya.
Orang-orang berpengaruh seperti Dr. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada dan Dirjen Dikti dan Teknologi periode 2020-2024; Prof. Dr. T. Basaruddin, M.Sc., Ph.D., Kelompok Pakar Program Reksa Dana 2024; dan Dr. Ruddy J. Suhatril., S.Kom., M.Si., PMO Kedaaireka hingga M.I.Kom. Selain itu, acara mentoring CEO kembali dimeriahkan dengan partisipasi narasumber dari kalangan dunia usaha seperti PT East West Seed Indonesia dan PT Kimia Farma Tbk. Acara ini dihadiri lebih dari 400 peserta yang berasal dari mitra industri dan masyarakat umum.
Program Dana Pendampingan untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Kesehatan. Inilah pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan dan kesehatan di Indonesia melalui Program Multilateral Matching Fund.
Data Global Food Security Index (GFSI) tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-63 dari 113 negara, dan di ASEAN, Indonesia menempati peringkat ke-4 di belakang Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Namun tantangan sebenarnya terlihat pada tingginya angka stunting di Indonesia, sebagaimana dibuktikan oleh data Program Pangan Dunia tahun 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 77 dari 125 negara dan peringkat 27 dari 154 negara yang mengalami stunting. negara. untuk frekuensi. Oleh karena itu, ketahanan pangan dan kemandirian kesehatan, khususnya pencegahan stunting, menjadi isu strategis utama pemerintah Indonesia pada tahun 2024.