ditphat.net – Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia, belakangan mendapat reaksi positif dan negatif usai membawa skuad Garuda ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penonton terbelah, ada yang memuji, ada pula yang mengkritik karena pelatih suka mendatangkan pemain naturalisasi.
Kabarnya, sejak ia menangani skuad Garuda, sejauh ini sudah ada 15 pemain yang dinaturalisasi.
Para pemain ini semuanya memiliki darah Indonesia, baik dari orang tua atau kakek dan neneknya.
Kebanyakan dari mereka adalah darah campuran Indonesia-Belanda. Mulai dari kiper hingga striker, ada pemain naturalisasi pilihan Shin Tae-yong. Di posisi bertahan, jumlahnya lebih banyak lagi.
Kualitasnya juga bukan kebetulan, seperti Jay Idzes, Mees Hilgers, Kevin Diks, Justin Hubner bahkan Calvin Verdonk.
Di satu sisi, Shin Tae-yong justru tak menyukai naturalisasi. Pelatih berusia 54 tahun itu juga menyelamatkan karier beberapa pemain timnas Indonesia.
Salah satunya adalah Pratama Arhan. Meski jarang bermain di level klub, Arhan selalu mendapat kepercayaan Shin Tae-yong.
Pada tahun 2023, saat Arhan masih memperkuat Tokyo Verdy, Shin Tae-yong mengatakan jika tidak bermain di timnas Indonesia, performa Arhan akan menurun.
“Arhan itu pemain bagus, kalau dapat menit bermain di klubnya, performanya bisa lebih baik lagi dari sekarang. Tapi ya karena itu (jarang bermain) performa Arhan akan menurun. Kalau timnas tidak memilihnya, dia akan menjadi pemain yang buruk.” performanya bakalan mati banget, kata Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong menambahkan, pemain muda merupakan modal penting bagi sepak bola Indonesia untuk berkembang ke depan. Jadi hal ini harus tetap dipertahankan meski performa pemain sedang tidak bagus.
Jadi saya sengaja memilih dia demi masa depan sepakbola Indonesia, ujarnya.
Keunggulan Arhan adalah lemparan ke dalam yang jauh. Ini senjata yang sangat mengintimidasi lawan, ujarnya.
Tak hanya Arhan, Shin Tae-yong saat ini juga tengah menunjukkan tak hanya fokus pada pemain naturalisasi.
Ia mendesak para pemain muda bisa memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Faktanya, di skuad saat ini belum ada yang berstatus pemain naturalisasi.
Menariknya, Shin Tae-yong, seperti halnya Pratama Arhan, memanggil pemain yang jarang mendapat kesempatan bermain di level klub hingga timnas Indonesia. Pemain tersebut adalah Ronaldo Kwateh.
Ronaldo Kwateh pernah memperkuat Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur, mulai dari U-19, U-20, U-22, U-23, hingga timnas senior.
Selama perjalanan internasionalnya, ia dilatih oleh Shin Tae-Yong di timnas U-19, U-20, U-23 dan Senior, sedangkan di timnas U-22 ia berada di bawah bimbingan pelatih Indra Sjafri.
Setelah cedera panjang, Ronaldo Kwateh pindah ke luar negeri dan bergabung dengan klub Turki Bodrum FK pada musim 2022/2023.
Namun, ia kesulitan mendapatkan waktu bermain yang cukup, sementara performanya juga menurun setelah cedera jangka panjang.
Kemudian musim 2024/2025 menjadi babak baru dalam karier Ronaldo Kwateh dengan memilih pindah ke Liga Thailand dan bergabung dengan Muangthong United.
Meski sudah lama tidak dipanggil memperkuat timnas Indonesia, namun ia kembali dipercaya pelatih Shin Tae-yong untuk mengikuti Piala ASEAN tahun ini.
Kini Ronaldo Kwateh punya peluang kedua. Ia diharapkan bisa berkontribusi besar dalam upaya Indonesia meraih prestasi terbaik di Piala ASEAN 2024.