BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

ditphat.net – Dalam upaya mempercepat kemajuan sektor kesehatan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkomitmen memperkuat perannya sebagai regulator global dalam regulasi produk kesehatan, termasuk obat dan vaksin baru. .

BPOM menyadari pentingnya inovasi di sektor biofarmasi, tidak hanya sebagai solusi kesehatan, tetapi juga sebagai katalisator pembangunan sosial ekonomi. Yuk lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.

Sebagai bagian dari upaya ini, BPOM berencana untuk mencapai Tingkat Kematangan Organisasi Kesehatan Dunia 4 pada tahun 2025, yang akan memperkuat pengakuan dan peran internasional dalam menjamin keamanan dan kualitas produk kesehatan Indonesia.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan komitmen mempercepat proses registrasi obat dan vaksin inovatif.

“Selanjutnya, kami berkomitmen untuk mendukung inovasi dan kolaborasi melalui kemitraan dengan 53 universitas terkemuka di Indonesia.” Kamis, 12 Desember 2024 saat jumpa pers, kata Taruna Ikrar.

Hingga saat ini, proses registrasi obat dan vaksin di Indonesia memakan waktu lebih dari 300 hari kerja, namun BPOM kini bertekad mempersingkat waktu tersebut menjadi hanya 90 hari seperti yang terjadi pada dua produk anti kanker tersebut. 

“Tugas kita banyak dalam hal produk kesehatan seperti inovasi obat dan vaksin, salah satunya adalah mempercepat proses registrasi di Indonesia,” kata Taruna Ikrar.

“Sejauh ini kami membutuhkan lebih dari 300 hari kerja untuk menyetujui obat dan vaksin yang inovatif. Saat ini kami di BPOM berkomitmen untuk mempersingkatnya menjadi 90 hari saja. Kami telah berhasil melakukan hal ini untuk dua produk anti kanker dan akan terus melakukannya untuk produk lainnya.

Selain itu, BPOM akan fokus berkolaborasi dengan universitas terkemuka di Indonesia untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi kesehatan.

Penelitian dan pengembangan obat-obatan dan vaksin memerlukan waktu yang cukup lama, meliputi penelitian dasar, pengembangan produk, serta proses sertifikasi dan distribusi. 

Oleh karena itu, BPOM berharap kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lahirnya ide-ide penelitian baru yang dapat dikembangkan di tingkat industri.

BPOM berkomitmen untuk meningkatkan kredibilitasnya di mata dunia. Mempercepat akreditasi WHO untuk mencapai tingkat kematangan 4 pada tahun 2025 merupakan salah satu langkah penting yang harus diambil. 

Melalui langkah-langkah tersebut, BPOM tidak hanya bertujuan untuk mempercepat penyediaan obat dan vaksin inovatif, tetapi juga memperkuat sektor kesehatan Indonesia secara keseluruhan. 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *