Di penghujung ditphat.net – 2024 terjadi kejutan besar, beberapa anggota Kelompok Teroris Pemisah (KST) OPM tiba-tiba datang dari dalam hutan dan tiba-tiba menyerahkan diri kepada prajurit TNI.
Peristiwa itu terjadi di Distrik Ifat, Kabupaten Mebert, Provinsi Papua Selatan. Ceritanya, Satgas Batalyon Infanteri (UNIF) para perampok 501/Bajra Yodha mendapat informasi tentang anggota OPM yang ingin kembali hidup normal dan lepas dari jebakan kebrutalan OPM.
Terakhir, melalui operasi khusus persuasif dan kemanusiaan yang dilakukan elite udara Kostrad, akhirnya menguatkan tekad dan tekad anggota OPM untuk keluar gunung dan hutan.
Berdasarkan siaran resmi informasi Divisi Infanteri 2 Kostrad, ditphat.net Militer, pada Jumat 27 Desember 2024, tampak ada beberapa anggota OPM yang memutuskan menyerah hingga delapan orang. Mereka pun meninggalkan hutan bersama istri dan anak-anaknya.
Selepas keluar dari hutan, kedelapan anggota OPM beserta keluarganya langsung disambut hangat oleh prajurit TNI. Kemudian dihadapan masyarakat dan masyarakat sekitar, mereka mengucapkan ikrar setia kepada NKRI. Dan saka merah putih dicium sebagai simbol taubat.
Kedelapan anggota OPM yang bertobat tersebut merupakan anggota Manfred Fatum dari OPM Kodap IV/Sorong Raya. Sebenarnya mengajak mereka untuk bertobat bukan perkara mudah. Namun dengan operasi teritorial yang dilakukan pasukan Bajra Yoda, hati mereka akhirnya kembali berubah menjadi warga negara Indonesia yang baik.
Di hadapan delapan orang tersebut, pada pertengahan Desember 2024, pasukan surgawi Bajra Yodha berhasil mengubah agama para anggota TOPM juga. Apalagi sudah ada lebih dari 10 OPM, dan otomatis kondisi OPM Kodap IV/Sorong Raya semakin kritis dengan meninggalkan anggotanya.
OPM Kodap IV/Sorong Raya diketahui cukup aktif dan sadis dalam melakukan aktivitas teror. Tak hanya TNI dan Polri, mereka pun kerap meresahkan masyarakat, khususnya di wilayah Ifat.