DITPHAT NEWS Bikin Alat Deteksi Dini Kanker Mulut, Mahasiswa FKG-FMIPA Unpad Raih Medali Emas WICO di Korsel

Korea Selatan, ditphat.net – Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran berhasil meraih medali emas pada World Inventive Creativity Olympiad (WICO) yang digelar di Seoul, Korea Selatan Korea Korea 23 dan 24 Juli 2024.

Berdasarkan informasi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), tim ini terdiri dari Faris Hernando Reviansyah dan Azzahra Delvyra dari FKG, serta Prisilia Dita S, Fahmi Nur A dan Adil Abdul Rauf dari FMIPA. Mereka mendapat arahan dari dosen Unpad, Dr. Muhammad Yusuf; dr. Veni Takarini, PhD, M.Kes.; dan Dr. Slamet Usman Ismanto, M.Si.

Judul proyek peraih medali emas tersebut adalah ‘Screen Print Electrode (SPE) for Early Diagnosis of Oral Cancer (LUAS): Metode Baru Deteksi Kanker Mulut Menggunakan Air Liur Sebagai Biomarker,’” kata Yusuf dalam keterangannya di Bandung, Selasa. Senin Rabu, 31 Juli 2024.

Dalam proyek ini, tim mengembangkan elektroda sablon (SPE) yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker mulut hanya dengan menggunakan sampel air liur.

Sensor SPE bekerja berdasarkan imunosensor elektrokimia yang mendeteksi komponen analit dalam air liur. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembangkan alat untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker mulut secara dini dan mendukung diagnosis kanker mulut agar lebih spesifik dan praktis dengan metode non-invasif.

Ide alat deteksi kanker mulut menggunakan sampel air liur datang dari mahasiswa FKG Unpad. Mereka menggabungkan prinsip fisiologis air liur di mulut dengan perhitungan kadar air liur yang disekresikan, dan kemudian melanjutkan dengan menghitung kadar analit dalam bahan air liur.

“Kami di FKG fokus pada teori, sedangkan FMIPA lebih fokus pada metode kerja praktek dan perhitungan kimia,” ujar Nando, ketua tim.

Nando menambahkan, alat tersebut masih dalam tahap awal pengembangan dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. “Kami masih dalam tahap awal, jadi alat tersebut masih sangat sensitif dan belum diuji pada sampel manusia,” ujarnya.

Ke depannya, tim berencana meningkatkan akurasi alat ini. Diharapkan alat ini dapat diproduksi secara massal sehingga memudahkan tim medis dalam mendiagnosis kanker mulut.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *