Bicara Potensi Toyota Cruiser FJ Kembali Eksis

JAKARTA, ditphat.net – Belakangan ini beredar rumor Toyota akan menghadirkan kembali FJ Cruiser atau FJ LandCruiser.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Toyota sedang berupaya membuat beberapa versi kendaraan segala medan tersebut dengan harga yang terjangkau.

Dilansir ditphat.net dari laman Carsguide, model pertama yang mulai diproduksi pada November ini adalah SUV budget yang diperkirakan akan dibanderol dengan harga AU$50k lebih murah dari Fortuner atau sekitar Rp 523 jutaan.

Model ini tidak menggunakan platform off-road TNGA-F dari LC300, Prado dan Lexus. Namun akan menggunakan arsitektur IMV 0 yang mendasari Hilux Champ yang terjangkau di Asia Tenggara.

Pilihan mesin dikatakan didasarkan pada mesin bensin empat silinder 2,7 liter, khususnya unit 2TR-FE yang sudah digunakan di Samp, yang menghasilkan tenaga 120kW.

Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa model FJ entry-level ini bisa menjadi langkah awal karena Toyota dikabarkan sedang mempertimbangkan versi elektrifikasi seperti hybrid atau plug-in hybrid (PHEV).

Kendaraan tersebut akan membuka peluang untuk memasuki beberapa pasar internasional termasuk Eropa dan Australia.

Beberapa laporan menyebutkan mesin turbodiesel 2,8 liter HiLux bisa menjadi pilihan menarik di pasar Australia, di mana nama “LandCruiser FJ” sudah menjadi merek dagang.

Namun Toyota belum memastikan model ini untuk pasar Kanguru. Namun, merek tersebut mengajukan merek dagang dengan nama “FJ” untuk pasar luar negeri beberapa waktu lalu.

Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Toyota Australia Sean Hanley mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan penggunaan nama tersebut, namun tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

“Saya tidak heran karena merek kita banyak sekali. Mungkin suatu saat kita ingin menggunakannya lagi, tapi saya tidak tahu,” ujarnya.

Namun, Hanley menambahkan, pihaknya belum berencana membawa Land Cruiser versi lebih kecil ini ke pasar Australia dan hanya akan fokus pada model yang saat ini dijual.

Hal ini mungkin terjadi di masa depan. “Karena kita sedang mengalami perubahan besar di industri otomotif dan itu tidak bisa dikesampingkan,” ujarnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *