Rangkuman ditphat.net – Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, memohon dalam persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Dalam pledoinya, Bharada E meminta maaf kepada keluarga, kerabat, dan calon tunangannya Duce Maria Angelin Kristanto atau Ling Ling.
Dalam pledoinya, Richard mengaku siap dan ikhlas jika Ling putus darinya dan memilih menikah dengan pria lain. Kabar kisah cinta Bharada E dengan Ling Ling yang terancam tayang menjadi berita terpopuler di channel News ditphat.net pada Kamis 26 Januari 2023.
Selain pemberitaan Bharada E, ada juga kabar Bripka Samsul yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Diduga Bripka Samsul menjadi korban kekerasan yang dilakukan Kapolsek Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto.
Artikel Samsul Dipukuli Kapolri ini menjadi berita yang banyak menyita perhatian pembaca ditphat.net. Selain itu, berita yang paling banyak dibaca adalah kesaksian horor sopir ambulans yang membawa jenazah korban pembunuhan berantai Wowon Cs.
Seorang sopir ambulans bernama Kiki merasakan sesuatu yang tidak biasa saat membawa jenazah salah satu korban pembunuhan berantai Wowon Cs. Saat itu, Kiki ditugaskan untuk mengangkut jenazah Siti Fatimah dari Bandara Soekarno Hatta menuju Garut. Akibatnya, ia mengalami beberapa kejadian mengerikan.
Bahkan ada berita yang lebih menarik dari berita terpopuler di channel News ditphat.net. Berikut daftar berita terpopuler yang dirangkum ditphat.net pada Kamis 26 Januari 2023:
1. Bharada E Dengan hormat, tunangannya menikah dengan pria lain: Kamu bahagia, kebahagiaanku juga
Richard Richard Eliezer alias Bharada E membacakan nota pembelaan sebagai pledoi terkait syarat Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Bharada E meminta maaf kepada orang tuanya, keluarga Brigadir J dan calon tunangannya, Adipati Maria Angelin Kristanto atau Ling Ling. Bahkan, Richard mengaku siap jika calon tunangannya memutuskan hidup bersama pria lain. Baca lebih lanjut di sini.
2. Pengakuan Bripka Samsul Dipukuli Kapolsek Mabar: Gara-gara Air di Rumahnya Mati
Bripka Samsul Risal harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena diduga dianiaya oleh gurunya, yakni Kapolsek Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto. Mengapa dia dihukum juga merupakan masalah sepele. Ditemui wartawan di RS Siloam Labuan Bajo, Kamis 26 Januari 2023, Bripka Samsul menjelaskan kronologis penganiayaan yang dilakukan AKBP Felli.
Menurut Samsul, penganiayaan itu terjadi di salah satu ruang keamanan Polsek Manggarai Barat. Saat itu, Kapolres, kata Samsul, dalam keadaan marah, mengguncang bawahannya dan langsung memukul. Baca lebih lanjut di sini.
3. Kisah Horor Sopir Ambulans yang Membawa Jenazah Siti Fatimah Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs
Kasus pembunuhan berantai Wowon Cs menimbulkan kemarahan publik. Namun sebenarnya ada sisi lain dari kisah mistis seorang sopir ambulans asal Kabupaten Garut, Jawa Barat bernama Kiki A Hendrik.
Pengalaman Kiki saat itu adalah menggendong jenazah korban Wowon Cs, Siti Fatimah. Momen itu terjadi dua tahun lalu saat Kiki diberi tugas untuk mengangkut jenazah Siti dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, menuju Pakenjeng, Kabupaten Garut.
Saat itu ia ditugaskan menjemput pasien di Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, pada pukul 16.00 WIB, Kiki didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Saat itu, ia langsung berangkat keluar Garut dengan mobil petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Baca lebih lanjut di sini.
4. Alfons mengatakan Ferdy Sambo melihat banyak ‘kartu Trump’ internal polisi di Buku Hitam
Pengamat kepolisian Alfons Loemau mengatakan, kasus penambangan liar yang diduga menewaskan Ismail Bolong bukan satu-satunya modal Ferdy Sambo untuk mengungkap skandal internal kepolisian. Menurut dia, salah satunya adalah kasus pemerasan yang melibatkan petinggi Polri saat menangani kasus jam tangan mewah Richard Mille.
Pertanyaan ini mengemuka karena adanya ancaman hukuman mati yang menimpa Sambo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Baca selengkapnya di sini.
5. Pengakuan seorang ibu yang memberi anaknya kopi celup untuk mengemis secara online
Polisi memeriksa ibu muda bernama Adinda Yana yang akhirnya memberikan bayinya sebungkus kopi. Ibu berusia 23 tahun itu mengaku tega memberikan kopi kepada anaknya yang berusia 7 bulan karena ingin mendapat hadiah berupa sumbangan atau yang kerap disebut mengemis online.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Trauli Simanjuntak mengatakan, perbuatan tak wajar yang dilakukan Adinda Yana itu dilakukan saat sedang live di akun TikTok miliknya dengan tujuan mendapatkan donasi dari penonton.
Ronald mengatakan, tindakan tak wajar yang dilakukan Adinda hanya untuk mencari simpati para pengikutnya di Tiktok atau netizen semasa hidupnya. Baca lebih lanjut di sini.