Surabaya, ditphat.net – Kasus saling sindir antara dua siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, EN dan siswa SMA Cinta Hati, EMS berbuntut panjang.
Orang tua EMS Ivan Sugianto yang tak terima anaknya di-bully datang ke sekolah EN pada 21 Oktober 2024.
Saat ditemui EN, Ivan memaksa siswa tersebut untuk meminta maaf dengan cara yang biadab. E.D. terpaksa membungkuk padanya sambil menggonggong seperti anjing.
Momen Ivan memaksa EN membungkuk dan menggonggong menjadi viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun X @PaltiWest2024 pada Senin, 11 November 2024.
Setelah videonya viral, tak butuh waktu lama Ivan kembali menjadi sorotan setelah fotonya bersama seorang perwira TNI Angkatan Darat (AD) berpangkat kolonel viral di media sosial.
Foto Ivan Sugianto dekat dengan perwira TNI AD berpangkat tiga melati itu menjadi sorotan setelah dibagikan oleh akun X @Opposition6890.
Dalam foto tersebut, Ivan terlihat berada di dalam mobil bersama petugas. Keduanya berpose bersama sambil tersenyum ke arah kamera.
Belum diketahui apa sebenarnya hubungan Ivan dengan petugas tersebut. Namun, setelah foto tersebut beredar, sejumlah warganet meyakini pangkat kolonel TNI itu adalah pendukung Ivan.
Selain itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, akibat perundungan yang dilakukan Ivan, EN mengalami trauma.
“Kami berupaya memberikan bantuan, termasuk terus berkomunikasi dengan pihak sekolah, CID, agar kesehatan mental anak ini bisa mulai membaik,” kata Diarmando, Rabu, 13 November 2024.
Dia menjelaskan, Polrestabes Kota Surabaya terus mengusut kasus tersebut. Sejumlah saksi baik dari pihak sekolah, keluarga korban, hingga Ivan Sugainto sudah diperiksa. Total ada 8 saksi yang telah diidentifikasi.
“Iya (kasusnya) masih berjalan,” kata Diarmando.