
JAKARTA, ditphat.net – Fenomena COBE yang menyiarkan larva ketika mereka dicelupkan dengan air panas memiliki media sosial yang mengerikan, terutama pada platform seperti Tiktoc dan Instagram.
Dalam sebuah video yang beredar, ada hipotek batu yang, ketika dicelupkan ke dalam air mendidih atau terbakar, tiba -tiba menghilangkan beberapa larva kecil dari permukaannya.
Apakah kita pasti merasa ngeri, terkejut, dan penasaran, jika ini benar -benar dapat terjadi alami atau hanya rekayasa untuk konten virus?
Untuk menanggapi rasa ingin tahu publik, beberapa ahli dan sumber ilmiah mencoba menjelaskan secara rasional berdasarkan prinsip pembersihan dan biologi dasar.
Jelas, fenomena ini bukanlah hal yang ajaib atau ajaib, tetapi dapat secara logis dijelaskan melalui beberapa faktor yang saling berhubungan, terutama yang terkait dengan pembersihan peralatan dapur dan siklus hidup lalat. Larva sepertinya tidak seperti ini: Ini adalah asal mula ilmiah
Saudari, yang merupakan lalat larva, tidak akan tiba -tiba muncul begitu saja tanpa media untuk membusuk sebagai tempat untuk menunda.
Lalat wanita biasanya mencari tempat yang mengandung bahan organik yang membusuk untuk bertelur, dan salah satu tempat yang sering tidak dilakukan adalah celah atau pori -pori dalam mortir batu.
Menurut Chefa Noteam, seorang praktisi memasak yang juga memberikan pendidikan keamanan pangan, mortir yang tidak dibersihkan setelah digunakan dapat meninggalkan partikel kecil makanan seperti merica, bawang, pasta udang, sisa saus lada.
Bahan -bahan ini dapat disembunyikan di pori -pori mortir batu yang memiliki tekstur kasar. Jika sisa makanan tetap lama tanpa benar -benar membersihkan, itu akan membusuk dan menjadi tempat yang ideal bagi lalat untuk bertelur.
Nah, telur -telur itu kemudian dituangkan ke dalam larva atau apa yang kita kenal sebagai larva.
Ketika mortir yang terkontaminasi disiram dengan air panas atau bahkan terbakar, panas ekstrem akan memicu pergerakan larva yang disembunyikan ke dalam pori -pori, sehingga larva tampaknya “secara ajaib meninggalkan” dari permukaan batu.
Bahkan, mereka sudah ada di sana dan hanya menanggapi suhu tinggi. Batu Tolek: Alat tradisional yang harus dikhawatirkan dengan baik
Batu -mannobacker yang sering digunakan orang Indonesia untuk mencekik rempah -rempah atau membuat saus pompa berpori dan karakteristik perkiraan.
Di satu sisi, itu membuatnya menjadi hasil yang lebih halus dan lebih enak, tetapi di sisi lain, permukaan berpori ini mungkin tetap ada jebakan makanan tersembunyi jika tidak dibersihkan dengan benar.
Untuk alasan ini, penting bagi mereka yang menggunakan mortir jenis ini tidak hanya untuk menyertai air biasa. Diperlukan pembersihan ekstra, misalnya, menggunakan sabun kawat dan sikat sehingga partikel makanan benar -benar dinaikkan.
Jika memungkinkan, mortar harus secara teratur direndam dengan air panas dicampur dengan jus lemon atau cuka, yang bersifat antibakteri dan, pada saat yang sama, mampu menembus pori -pori dan membunuh telur yang dapat bersarang di dalamnya.
Para ahli juga menyarankan bahwa mortir tidak segera disimpan dalam keadaan basah setelah dicuci. Pastikan mortar benar -benar kering, mungkin kering di bawah sinar matahari, sehingga kelembaban menghilang dan disimpan dalam posisi kepala ke bawah sehingga tidak menjadi sarang baru untuk lalat atau serangga lainnya.
Kesimpulan
Penampilan larva keluar dari mortir batu ketika terpapar air panas bukanlah rekayasa irasional atau peristiwa mistis.
Penjelasan ilmiah sangat kuat dan masuk akal, itu adalah hasil dari kurangnya pembersihan dalam perawatan peralatan dapur, terutama ketika mortir tidak dicuci dengan benar sampai menjadi tempat untuk menempatkan telur untuk lalat.
Suhu panas air mendidih memicu keberadaan larva yang sudah ada di dalamnya.
Karena itu, bagi mereka yang sering menggunakan mortir dalam kegiatan memasak harian, mereka mulai memperhatikan cara membersihkannya.
Jangan menunggu sampai larva terlihat sadar hanya pentingnya membersihkan dapur. Perlu diingat bahwa aksesori dapur murni adalah basis utama makanan sehat dan higienis.