Banyak Permasalahan PPDB, DPR Kecewa Dengan Kinerja Kemendikbud Setiap Tahun

JAKARTA – Panitia menilai percuma saja membahas persoalan yang sama setiap tahunnya.

Wakil ketua panitia

Fikri Faqih dalam siaran persnya, Kamis, 11 Juli 2024 mengatakan: “Kita terus menerus terjerumus ke dalam lubang yang sama dan perdebatan (soal PPDB) tidak akan pernah berubah.”

Alih-alih pemerintah menciptakan pemerataan pendidikan, persoalan PPDB justru menimbulkan sederet permasalahan setiap tahunnya.

Menurutnya, ada beberapa alasan masyarakat berebut sekolah favoritnya. Pertama, kualitas sumber daya manusia (guru dan tenaga kependidikan); .

“Permasalahannya, kita belum melihat upaya pemerataan kualitas guru, seperti menugaskan guru-guru terbaik di sekolah,” ujarnya.

Selain itu, jumlah sekolah yang sarana dan prasarananya terbatas sehingga daya tampung siswanya juga rendah dibandingkan dengan kebutuhan.

“Dulu ada rencana unit sekolah baru (2016), tapi sekarang Kemendikbud belum punya. Berapa jumlah siswa barunya?”

Selama 7 tahun sejak penerapan PPDB, sistem distribusi selalu dihadapkan pada banyak permasalahan di Panitia X DPR. Ini adalah bukti bahwa sistem ini cacat. “Ubah (sistem), kalau tidak jalan berarti kita tidak bisa merenggut sekolah yang kita cintai.”

Sebagaimana diketahui sebelumnya, niat awal pemerintah mengadakan PPDB di daerah adalah untuk menghilangkan istilah “sekolah pilihan” atau “kasta” dari sistem pendidikan guna menyelenggarakan pendidikan yang setara kualitasnya.

Ditegaskannya, tujuan tersebut tidak bisa selalu dipaksakan, karena berarti selalu ada sekolah favorit, karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Pusat Pengembangan Profesi SMK.

– Sekolah Kejuruan dan Teknik “Pusat Unggulan” dari Dapil 9 Jawa Tengah telah usai.

Baca artikel menarik lainnya dari ditphat.net Education di tautan ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *