![banyak-pengemudi-salah-kaprah-gunakan-lampu-hazard-saat-hujan-deras_8a6db73.jpg](https://ditphat.net/wp-content/uploads/2025/02/banyak-pengemudi-salah-kaprah-gunakan-lampu-hazard-saat-hujan-deras_8a6db73.jpg)
JAKARTA (ditphat.net) – Banyak pengemudi mobil tidak menyalakan bahaya lampu dalam tanda mereka, terutama di tengah hujan. Ini dianggap sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan.
Banyak orang percaya bahwa beberapa pengemudi mobil berubah menjadi lampu berbahaya di tengah hujan lebat. Duta Besar Merek Mitsubishi Indonesia RiFat Sungkar juga menawarkan tips menggunakan bahaya yang tepat.
“Salah satu penggunaan bahaya, mengapa? Karena sistem mobil yang ada sudah memiliki fungsi yang memenuhi syarat. Selain itu, pada saat ini ada DRL, survei telah menunjukkan bahwa penggunaan DRL dapat mengurangi tingkat kecelakaan, ”katanya dalam pernyataan pribadi resmi. Dikatakan.
“Di sisi lain, kami memiliki sistem berbahaya yang dapat memberi sinyal pengguna jalan lain saat berbahaya,” lanjutnya.
Selain itu, RIFAT menjelaskan bahwa ancaman dapat menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, bahaya terlibat dalam mesin yang tenang atau keadaan darurat.
“Sedangkan untuk bahaya, sebenarnya ada potensi kecelakaan, karena bahayanya hanya 0 atau dihentikan.
“Di mobil modern, biasanya ada fitur bahaya cahaya yang secara otomatis berubah ketika mesin tiba -tiba mengerem dan berhenti. Sifat ini memperingatkan mobil -mobil lain tentang halte yang luar biasa, ”katanya.
Reli Indonesia juga menilai bahwa kesalahan lain dari beberapa pemilik mobil akan mengubah warna cahaya. Ini sangat berbahaya karena warna cahaya dipasang sesuai dengan fungsinya, seperti cahaya merah rem dan cahaya putih di belakang.
“Warna perisai dan lampu rem harus dipasang sesuai dengan aturan. Kata rifat.