Jakarta, ditphat.net – Vida, penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE), menegaskan komitmennya dalam mengamankan transaksi keuangan digital melalui solusi teknologi yang inovatif.
Dengan meningkatnya penipuan yang disebabkan oleh kecerdasan buatan (AI), termasuk peningkatan 1.550 persen penipuan serius di Indonesia antara tahun 2022 dan 2023, Vida berfokus untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dengan mengatasi empat ancaman penipuan online berbasis AI. .
Keempatnya adalah Social Engineering (Soceng), Account Takeover (ATO), Pencurian Identitas (Identity Theft) dan Pemalsuan Dokumen (Document Forgery).
Vida Where’s The Fraud – Melindungi Bisnis Indonesia dari Penipuan yang Dihasilkan AI Penelitian menemukan peningkatan penipuan berkantong tebal sebesar 1.550 persen di wilayah APAC dari tahun 2022 hingga 2023.
“Penipuan digital kini semakin canggih, terutama dengan penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan. Kami selalu berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang aman di mana setiap orang dapat percaya bahwa informasi pribadi, informasi keuangan, dan transaksi digital mereka terlindungi dari aktivitas penipuan,” ujarnya. Presiden Vida. Sati Rasuanto.
Ini memberikan pendekatan komprehensif terhadap pencegahan penipuan dengan memperkenalkan Vida Identity Stack (VIS), solusi lengkap untuk mengatasi ancaman penipuan, didukung oleh kecerdasan buatan dan mampu mengamankan hingga 99,9% transaksi digital melalui berbagai lapisan:
Verifikasi Identitas (Verifikasi Identitas)
– Keaslian dokumen: Memastikan keaslian dokumen yang diunggah melalui proses boarding online.
– Face Life: Temukan foto dan video palsu untuk mencegah penipuan.
– Verifikasi Pendapatan: Menggunakan teknologi AI untuk memverifikasi data pendapatan secara akurat.
Otentikasi Pengguna (Verifikasi Pengguna)
– Token Telepon: Menghubungkan akun Anda (misalnya rekening bank) ke ponsel Anda sehingga transaksi dapat diselesaikan di perangkat lain. Lindungi keasliannya dengan memverifikasi bahwa perangkat yang digunakan benar-benar milik Anda.
– FaceToken: Menggantikan otentikasi SMS dengan pengenalan wajah untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan penggunaan.
Deteksi Penipuan (Deteksi Penipuan Digital)
– Pemindai Penipuan: Kami menggunakan AI dan pembelajaran mesin canggih untuk mendeteksi penipuan.
– Detektor Deepfake: Identifikasi dan blokir konten deepfake.
– Deepfake Shield: Memberikan perlindungan real-time terhadap serangan deepfake dan mencegah peretas mengakses kamera perangkat Anda.
“Kami memahami bahwa yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran dan terus memberdayakan konsumen. Kami mengajak konsumen dan dunia usaha Indonesia untuk bekerja sama melawan ancaman kejahatan siber berbasis AI,” kata Sati.