Batavia – Yayasan Bakrie Center bersama Departemen Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie menyelenggarakan Edutalk bertajuk Green Mobility & Transportation, pada Kamis, 6 Juni 2024. Seminar ini menjadi wadah untuk membahas kiprah transportasi secara lebih aktif, karena itu adalah kenyataan. pertanda keberhasilan implementasi khususnya bagi mahasiswa dan akademisi mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya target 7 yaitu energi murah dan bersih.
Diskusi Edu: Green Mobility & Transportation melibatkan dua pembicara yaitu Gilarsi W. Setijono, Chief Executive Officer PT VKTR Teknologi Mobilitas, Tbk dan Faris Adnan Padhilah, Koordinator Research Energy Demand Management Group IESR. Tema yang dipilih pada Green Mobility & Transportation pada sesi akademik kali ini adalah konsep transisi energi dan penggunaan kendaraan selain kendaraan berbahan bakar minyak khususnya di kalangan generasi muda dan akademisi.
Kuliah dibuka dengan sambutan luar biasa dari Dekan Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Bakrie, Dr. Mohammad Ihsan, ST., MT., M.Si. Dalam sambutannya, Ihsan menyampaikan bahwa pelatihan yang diberikan oleh Yayasan Bakrie Center ini sangat bermanfaat untuk memahami perkembangan mahasiswa, terutama bagi mereka yang sadar akan iklim kehidupan saat ini dan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam kehidupan yang stabil.
“Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan BCF untuk membahas isu-isu keberlanjutan. “Paket programnya ringan dan mudah diakses oleh mahasiswa. Diharapkan peningkatan kewaspadaan dan kewaspadaan di kalangan pelajar untuk mengetahui tentang iklim, salah satunya mengikuti perkembangan transportasi ramah lingkungan,” kata Ihsan dalam pidato pertamanya.
Pada pertemuan pertama, Gilarsi menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan VKTR sebagai bagian dari Groupe Bakrie untuk berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon dengan menerapkan sistem transportasi berbasis listrik. Menurut Gilarsi, sistem transportasi berbasis listrik dapat mengangkut lebih banyak penumpang dan mendorong gaya hidup masyarakat untuk lebih banyak menggunakan transportasi. Upaya penurunan emisi karbon, khususnya di perkotaan, efektif dilakukan dengan memperkenalkan sistem transit ke masyarakat sebagai fokus utama VKTR. .
“Ketika Anda menyelamatkan masa depan dengan mobil listrik, Anda menciptakan kehidupan yang sehat untuk diri Anda sendiri. Anda menciptakan kualitas hidup Anda dan pada saat yang sama melakukannya,” tambah Gilarsi dalam pidatonya.
Pada diskusi panel kedua, Faris fokus pada pengurangan jejak air dan karbon dari jaringan listrik yang dapat mengurangi emisi kendaraan. Berdasarkan Survei IESR, kini produksi kendaraan listrik per kilometer lebih rendah 18% untuk kendaraan roda dua dan 25% untuk roda empat dibandingkan kendaraan konvensional. Persoalannya saat ini yang menjadi kendala mobil listrik di Indonesia adalah harga, performa, infrastruktur, dan layanan purna jual, dimana banyak pihak yang meragukan ketersediaan suku cadang lainnya. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, khususnya generasi muda, harus didorong melalui peningkatan adopsi kendaraan listrik guna mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor transportasi sebesar 48% pada tahun 2050.
“Ya, mobil listrik adalah salah satu dari tiga solusi. Berlari, bergerak dan membeli. Berlari untuk mendekatkan kota, jadi kalau mau kemana-mana harus pakai sepeda motor. Dan yang terakhir, jika rumah Anda tidak terhubung dengan publik. transportasi, menggunakan mobil yang efisien, atau yang kurang efisien, pungkas Faris.
Edutalk merupakan rangkaian dari Indonesia Youth Sustainability Forum yang diselenggarakan oleh BCF pada bulan September 2024. Indonesia Youth Sustainability Forum merupakan forum yang akan melibatkan generasi muda dalam gerakan pelestarian lingkungan dan kehidupan.