Awalnya Bercak Merah, Awas! Psoriasis Bisa Berujung Diabetes Hingga Penyakit Jantung

JAKARTA, ditphat.net – Psoriasis merupakan penyakit autoimun kronis yang menyerang kulit dan dapat menyerang bagian tubuh lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan siklus pertumbuhan sel kulit meningkat dari 28-30 hari menjadi 3-5 hari, sehingga terjadi penumpukan sel kulit yang tidak terkelupas dan kemudian timbul ruam merah bersisik.

Psoriasis tidak menular, meski belum ada obatnya, gejalanya bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Faktor genetik dan faktor lingkungan seperti stres, kerusakan kulit, infeksi atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat memicu atau memperburuk kondisi tersebut. Scroll untuk mendapatkan informasi lengkapnya, yuk!

Gejala psoriasis dapat bervariasi dari orang ke orang, namun beberapa gejala umum antara lain: Bercak merah pada kulit yang ditutupi sisik putih keperakan. Area yang sering terkena termasuk lutut, siku, kepala, dan punggung bawah. Terkadang disertai rasa gatal atau perih. Penebalan atau perubahan bentuk kuku (psoriasis kuku). Sendi kaku dan bengkak (dalam hal ini, arthritis psoriatis).

Dermatologi dan Venereologi, Dr. Inneke Halim, Sp.KK menjelaskan, tingkat keparahan psoriasis bervariasi dari ringan hingga berat dengan area kulit yang kecil mempengaruhi area yang luas dan sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien.

“Psoriasis tidak hanya berdampak pada penampilan tubuh, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung,” kata dr Inneke dalam keterangannya Kamis pekan depan, 31 Oktober 2024.

Oleh karena itu, penting bagi penderita psoriasis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko komplikasi, kata Dr. tegas Inneke.

Pengobatan Psoriasis Pengobatan psoriasis diatur menurut tingkat keparahan dan jenisnya, antara lain:

Krim atau salep topikal, seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, dan tar batubara.

Terapi sinar ultraviolet (UV) terapi sinar untuk mengurangi peradangan dan mengurangi produksi sel kulit.

Pengobatan Sistemik Dalam kasus yang parah, dokter Anda mungkin meresepkan obat oral atau suntik seperti metotreksat, siklosporin, dan retinoid. 

Dr. Lebih lanjut Inneke menjelaskan, saat ini sudah ada pengobatan biologis yang merupakan perkembangan terkini dalam pengobatan psoriasis. Perawatan ini menggunakan obat-obatan yang menargetkan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam proses infeksi. 

“Psoriasis dianggap sebagai masalah kulit yang sederhana, namun merupakan kelainan sistem kekebalan tubuh yang kompleks. Meski psoriasis tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, namun gejalanya dapat dikontrol dengan penggunaan obat-obatan yang canggih,” jelasnya.

Peran Gaya Hidup dalam Penatalaksanaan Psoriasis Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga berperan penting dalam penanganan psoriasis dan mengurangi risiko penyakit metabolik. Beberapa upaya gaya hidup yang bisa dilakukan antara lain mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, serta menghindari rokok dan alkohol.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter? Direktur RS Bethsaida Dr. Pitono mengatakan, rumah sakitnya berupaya memberikan layanan kesehatan terbaik dengan pengobatan psoriasis terkini. 

“Dengan dukungan tim medis berpengalaman seperti dr Inneke Halim, Sp.KK, serta penggunaan pengobatan biologis terkini, kami berkomitmen membantu pasien psoriasis untuk mengelola kondisinya secara efektif dan meningkatkan kualitas hidupnya,” ujarnya. dikatakan.

“Jika Anda mengalami kemerahan, bengkak bersisik, nyeri sendi, atau gejala lain yang dilaporkan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kulit dan ginekologi.” Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala. dan peningkatan kualitas hidup,” tutupnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *