Atrial Fibrilasi Bisa Sebabkan Risiko Kematian dan Picu 5 Kali Lipat Terjadinya Stroke

Jakarta, ditphat.net – Fibrilasi atrium merupakan masalah kesehatan yang serius. Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Fibrilasi atrium sendiri meningkatkan risiko kematian sebesar 1,5-3,5 kali lipat dan risiko stroke sebesar lima kali lipat. Lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.

“Fibrilasi atrium (AF), gangguan irama jantung paling umum pada manusia, merupakan penyebab paling umum dari emboli jantung, yang dapat menyebabkan stroke iskemik. Bila Anda menderita AF, risiko terkena stroke obstruktif meningkat 5 kali lipat,” kata ahli jantung. dan pembuluh darah di RS Siloam, prof. Dr. Yoga Uniadi, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC, RS Siloam TB Simatupang Peresmian Klinik Stroke, Kamis 15 Agustus 2024.

Yoga juga terbukti mengurangi pembekuan darah pada pasien AF. Saat bekuan darah dipompa oleh jantung, ia menempel pada pembuluh darah besar, terutama di dasar arteri di otak.

“Jika bekuan darah terbentuk karena fibrilasi atrium, maka saat dipompa, ia bersirkulasi di pembuluh darah. Saat pembuluh darah dipompa oleh seluruh jantung, kecepatannya mencapai 2 m per detik. Jika darah banyak , bisa menggumpal dan mengalir keluar, sering tersangkut di otak dan tersumbat, sehingga “trombusnya besar. Otak tidak bisa mendapatkan aliran darah, lalu terjadilah stroke,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia menjelaskan bahwa stroke dapat menyebabkan gangguan irama jantung, dalam hal ini AF.

Karena ketika stroke terjadi, hormon diaktifkan yang berkontribusi terhadap perkembangan aritmia selama serangan.

“Bisa menyebabkan serangan jantung, tapi jarang terjadi karena arteri koroner yang memberi makan jantung itu kecil dan di pangkal. Biasanya tidak ke sana, tapi di depan biasanya ke arteri serebral, jadi ke arteri serebral. otaknya,” lanjutnya.

Latihan yoga memiliki berbagai faktor risiko genetik, antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, gangguan tidur, dan konsumsi alkohol.

“Selain faktor risiko yang disebutkan, ada faktor genetik, jika orang tua kita mengidap AF, maka anak-anaknya mungkin terkena AF dibandingkan dengan penderita AF,” jelasnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *