JAKARTA, ditphat.net – Universitas Katolik Indonesia (Unica) bekerja sama dengan Atma Dexa Group menyelenggarakan lokakarya bertajuk “Inovasi Kesehatan Integratif: Menggabungkan Farmasi dan Makanan” di Gedung Justins, Lt. 15, Kampus Semangi, Unika Atma Jaya.
Kesempatan tersebut juga menjadi tonggak sejarah bagi Unika Atma Jaya dengan diresmikannya Pusat Penelitian dan Kebijakan Farmasi dan Gizi (CPNRP). Pusat ini diharapkan menjadi pemimpin dalam penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang farmasi dan nutraceuticals. Selain itu, Dexa Award 2024 juga diberikan kepada lulusan terbaik bidang Farmasi yaitu Kathleen Rebecca dan bidang Bioteknologi yaitu Jennifer Andra Marvella yang juga mendapatkan Beasiswa Atma atas prestasi akademiknya.
Rektor Yonika Atma Jaya Prof. Dr.Dr.Yoda Tirana, Sp. S(K), mengatakan: “Saat ini fokus utama Unika Atma Jaya, khususnya dalam persiapan Indonesia Emas 2045, adalah mendukung sumber daya manusia (SDM) tingkat tinggi dan penelitian. Penelitian Inovatif “Kami berharap pusat ini dapat terus melahirkan kegiatan dan penelitian yang inovatif di masa depan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 Oktober 2024.
Penasihat Regulasi Badan POM, Dra. Antonia Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid, menekankan pentingnya regulasi dalam menghubungkan inovasi farmasi dan nutrisi. “Dalam konteks pengembangan produk farmasi dan nutrisi, regulasi yang efektif adalah kunci untuk menjamin keamanan, kualitas dan manfaat produk yang tersedia bagi masyarakat. Kami berharap pusat penelitian ini dapat menjadi mitra strategis dalam kebijakan dan regulasi di masa depan.” katanya.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Keilmuan Dexa Group, Prof. Raymond R. Tjdrawinata, MS, MBA, FRSC membahas mengenai keberlanjutan dan inovasi farmasi untuk masa depan, khususnya pada konsep Pharma 4.0.
“Perubahan paling cepat di bidang farmasi saat ini terjadi pada molekul kecil dan biologi. Kedua jenis inovasi ini akan terus berlanjut, memberikan solusi medis yang lebih efektif dan tepat sasaran yang pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Inovasi, Penelitian, Kemitraan dan Alumni, Ph.D Yante mengatakan, “Pada tahun 2024, Unica Atma Jaya akan meluncurkan empat pusat pembelajaran mandiri, yaitu Center for Sustainable Society Studies (CSSC) yang dihentikan. Penelitian dan Kebijakan Farmasi dan Gizi (CPNRP), Pusat Penelitian Lanjut Usia Atma Jaya (AJARC) dan Pusat Penelitian Transformasi Digital dan Pengembangan Pariwisata (PUSDIPAR).
“Pembentukan pusat-pusat ini bertujuan untuk mendukung jaringan kolaborasi, mempercepat penelitian interdisipliner, meningkatkan efisiensi publikasi, memperoleh hibah eksternal dan meningkatkan status global sebagai universitas riset,” tambahnya.
Yonika Atma Jaya berharap dapat semakin memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri dan regulator dengan meluncurkan Pusat Penelitian dan Kebijakan Farmasi dan Gizi (CPNRP) dan workshop ini. Dengan mendukung penelitian dan inovasi yang berkelanjutan, Unica Atma Jaya berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta perkembangan sektor kesehatan Indonesia.
Saya berharap berbagai hasil penelitian dan kebijakan yang dikembangkan pusat ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang berpartisipasi dalam inovasi kesehatan global.