Banda Aceh, ditphat.net – Atlet layar Kalimantan Timur mengeluhkan minimnya toilet menjelang Olimpiade 2024. Di Sailing Gym PON yang terletak di Gampong Jawa, Banda Aceh.
Menurut pelatih layar Kaltim Kosim Norshekha, dari kekuatan angin hingga jarak ke bibir pantai tidak terlalu jauh.
Namun kekhawatiran utama pihaknya adalah minimnya toilet di tempat umum. Jadi mereka berencana membuat menara air sendiri karena tidak ada air untuk mencuci perahu setelah latihan.
“Lokasinya sangat bagus, tidak terlalu jauh dari pantai, tapi porsi kami adalah keadaan umum, dalam berlayar yang kami fokuskan adalah toilet, air cuci, cuci untuk membilas perahu, dan kemudian musala. untuk ibadah kita”, 2024 . kata Kosym kepada wartawan, Kamis, 8 Agustus.
Selain itu, lokasi toilet juga sangat jauh dari tempat acara dan tertutup sehingga enggan digunakan karena pihak panitia belum menjelaskan apakah boleh menggunakannya atau tidak.
“(Toiletnya) ada, tapi kami tidak bisa menggunakannya. “Kami juga takut ke sana karena masih belum ada instruksi bagaimana harus bersikap kepada orang luar,” ujarnya.
Hanya kontingen Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang datang ke Banda Aceh untuk berenang. Mereka mengaku datang lebih awal karena sedang menyesuaikan diri dan ingin menjajal tempat tersebut.
Selain itu, medali emas pada PON Papua sebelumnya juga diraih oleh pelaut Kaltim. Mereka pun ingin mempertahankan kesuksesan tersebut di PON Aceh dan Sumut.
“Mengingat PON Papua kemarin, target kita dapat emas, Insya Allah kita dapat medali lagi, paling tidak untuk mempertahankannya,” ujarnya.
Diketahui, PON Aceh – Sumut akan dibuka di Banda Aceh pada tahun 2024. 8 September dan ditutup pada tahun 2024 di Sumatera Utara. 20 September