
Jakarta, ditphat.net: Pertanyaan perselingkuhan, yang menyeret nama mantan gubernur Jawa Barat, Ridvan Camille, dengan seorang wanita bernama Lisa Mariana, yang memperhatikan. Faktanya, beberapa tokoh yang lebih dekat dengan keluarga Ridvan Camille juga membuka suara mereka, termasuk para pengkhotbah Tazz Alhakimi.
Merasa khawatir tentang rumor yang tersebar, Ustaz Thyazen mengklaim telah menghubungi Atalia Pratya secara pribadi melalui pesan dari WhatsApp untuk menjamin berita tersebut. Istri Ridvan Camille, yang juga anggota parlemen Indonesia, memberikan jawaban yang ketat dan percaya diri. Gulir lebih banyak lagi.
“Walaikum Salam Sheikh. Dewa menginginkannya, kami adalah tadz yang kuat. Karena 1000 persen dari semua fitnah dan penempatan orang -orang jahat yang berusaha menghancurkan kami,” kata pesan Atalia kepada Tazen, ketika pengkhotbah berbagi melalui media sosialnya pada 29 Maret 2025.
Pada kesempatan ini, Atalia juga menuntut dukungan doa dan orientasi mulut Tiazen untuk menghadapi fitnah untuk badai. “Harap diarahkan dan dibantu dengan doa, gel,” tambahnya.
Tidak berhenti di sini, Tape Alhakimi juga memberikan pendapatnya terkait dengan permintaan pengujian DNA yang disajikan oleh Lisa Mariana – wanita yang mengaku berada dalam hubungan ilegal dengan Ridvan Camille dan menyatakan bahwa anak yang lahir pada tahun 2022 adalah hasil dari hubungan tersebut.
Menurut Thyazen, dalam perspektif hukum Islam, tes DNA bukan satu -satunya bukti valid penentuan silsilah, terutama dalam pembentukan anak orang tua.
“Menurut Islam, DNA tidak terlalu diakui di Syariah Islam untuk menyebabkan seorang anak (keduanya untuk) ibu atau ayahnya. Jika ibunya jelas, (seorang anak) dilahirkan seorang ibu,” jelasnya dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube Cumicumi pada hari Selasa, 8 April 2025.
Dia menambahkan, meskipun pengujian DNA dapat digunakan sebagai tes, tetapi mereka tidak bisa sendirian tanpa bukti lain.
“Bagi ayahnya, jika dia tidak diketahui, para ilmuwan Islam sebenarnya tidak menjadikan DNA sebagai bukti satu -satunya yang biasanya dipercaya dalam kasus ini. Tetapi ini dapat digunakan sebagai tes,” lanjutnya.
Dalam konteks ini, Tyazen menyarankan bahwa mereka yang mengklaim bahwa Lisa Mariana-Summite ini lebih lengkap dan tes spesifik jika mereka ingin membawa kasus ini ke saluran hukum.
“Jadi, dalam hal ini, mungkin wanita ini (Lisa Mariana) melayani semua bukti bahwa dia percaya bahwa bukti ini dapat digunakan sebagai bukti yang valid yang diinformasikan di hadapan pengadilan,” tambahnya.
Secara implisit, mulut juga menegur tindakan Lisa, yang meludahkan sejarah mereka di media sosial dan publik tanpa dasar yang kuat.
“Tidak di media sosial, untuk pengguna internet, mereka bahkan membuat banyak orang terlibat dalam masalah ini tanpa bukti nyata yang menyebarkannya,” kenangnya.
Dia juga mengatakan bahwa beberapa jenis tes dan Syariah dapat digunakan dalam proses hukum untuk mengkonfirmasi silsilah.
“Anak ini mungkin salah satu tes yang perlu bergabung adalah video, itu bisa menjadi obrolan, itu bisa menjadi bukti pernikahan, itu bisa menjadi bukti, sial, terhubung, atau mungkin salah satu DNA,” jelasnya.
Sementara itu, Ridvan Camille, melalui pengacara hukumnya, Muslim Jaya Buttar-Buta, telah menyatakan kesediaannya untuk mengambil tes DNA sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi.
“Adapun permintaan untuk pengujian DNA, itu harus dibuat sebagai partisipasi dalam proses hukum yang berlaku,” kata seorang Muslim pada konferensi pers yang baru diadakan.
Namun, ia menekankan bahwa penerapan bukti DNA harus terkait dengan prosedur hukum, termasuk keberadaan perintah oleh polisi.
“Kami siap mengikuti prosedur hukum untuk memastikan kejelasan dan kepastian hukum dalam kasus ini,” pungkasnya.