ditphat.net – Stadion Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah melihat potensi pemanah yang diharapkan bisa berprestasi di kancah internasional.
Dalam Kejuaraan MilkLife Archery Challenge 2024 yang digelar selama empat bulan pada 22-25 Agustus 2024, sedikitnya 357 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) berkompetisi dalam olahraga panahan.
Laga final turnamen yang digagas Bakti Sport Djarum Foundation, MilkLife, dan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (Perpan) Kudus ini menghadirkan sejumlah keseruan di arena pertandingan.
Terbagi dalam tiga event yaitu PVC KU 10, PVC KU 12 dan Nasional (Standar Busur) KU 12, baik peserta putra maupun putri meningkatkan kemampuan bertarung, konsentrasi dan mentalitasnya hingga mencapai podium tertinggi.
Pada pertandingan PVC KU-10 putra, Rhymonda Felix Alviero dari tim SDIT Al-Ikhlas Tlogowungu Pat tampil sebagai juara setelah mengalahkan Yudhistira Putra W SDIT Umar Bin Khathab Juwana Pat pada set point 6-0 (84-76).
Sementara di sektor putri, Arista Adinda Zahrani dari tim SDN Tondokerto Pat menorehkan hasil klasik, dimana ia unggul 6-0 (81-65) pada set point atas lawannya Annisa Farzana Afia dari MI NU Banat Kudu dan pantas meraih kemenangan. . gelar kapten.
Beralih ke kategori PVC KU-12, pada kategori putra, Muhammad Zahfa Rafi Arrosyid dari SDIT Umar Bin Khathab Kudus mampu mengalahkan Muhammad Fahri dari SD 1 Bae Kudus dengan set point 7-1 (107-102).
Sementara di sektor putri, Ayudya Zaqiya MI dari NU Banat Kudus tersenyum lebar usai memastikan diri menjadi juara dengan kemenangan set point 7-3 (132-128) atas Fia Anatasya dari SD 1 Burikan Kudus.
Suasana perebutan gelar juara muncul pada kategori Nasional (Busur Standar) KU-12. Di nomor putri, dominasi Shakila Queena Elrakha dari SDUT Bumi Kartini Jepara atas Cahaya Niva Sridew dari SD Muhammadiyah 1 Wonogiri tak terbendung hingga mengamankan set point 6-0 (87-73).
Sementara di sektor putra, Chalief Danesh Barana Setya dari tim SDN Geritan Pat berhasil mengalahkan Muhammad Kenzie Bushido dari SDIT Al Huda Wonogiri dengan set point 6-2 (115-111).
“Saya sangat senang bisa meraih juara pertama kejuaraan ini. Saat final, angin kencang tiba-tiba di lapangan menjadi tantangan. Lalu lawan saya juga tidak mudah, saya bertemu dengannya dua kali di kompetisi sebelumnya. Jadi persiapan sebelum pertandingan harus lebih matang. “Semoga bisa melanjutkan dari sini. Aku menang,” kata Shakila.
Tak hanya kompetisi individu, MilkLife Archery Challenge 2024 juga akan mencakup kompetisi beregu untuk mempertahankan nama sekolah.
SD 1 Burikan Kudus tampil sebagai juara beregu pada kategori PVC KU-10 Putra dan PVC KU-10 Putri, SDIT Umar Bin Khathab Kudus (PVC KU-12 Putra, PVC KU-12 Putri dan KU-12 Nasional Putri) dan SDIT Al . Huda Wonogiri (KU-12 Nasional Putra).
Hasil tersebut membawa keberhasilan SDIT Umar Bin Khathab Kudus meraih gelar juara umum kategori nasional Ku-12.
Legenda panahan Indonesia Lilies Handayani turut berbangga atas prestasi yang diraih peserta MilkLife Archery Challenge 2024.
Ratusan pelajar yang mengikuti turnamen tersebut akan menjadi angin segar untuk meningkatkan prestasi panahan Indonesia di kancah dunia ke depan.
“Saya optimis, di antara ratusan peserta ini pasti ada yang menjadi atlet profesional dan masuk pelatnas untuk membela Indonesia di kejuaraan kelas dunia. Saya akan sangat ikhlas dan bersyukur jika ada yang bisa melampaui prestasi saya. di Olimpiade 36 tahun lalu,” kata Lilies yang merupakan salah satu dari tiga anggota Srikand (peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade).
Direktur Program Pelayanan Olah Raga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan MilkLife 2024 Archery Challenge bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga panahan di kalangan masyarakat Kudus dan sekitarnya, khususnya di kalangan pelajar.
Yoppy mengapresiasi antusias besar para peserta turnamen panahan perdana tersebut.
“Setelah menggalakkan sepak bola dan atletik putri, kini kami mengajak seluruh warga Kudu dan sekitarnya untuk lebih mengenal olahraga panahan. “Karena kami melihat olahraga ini berpotensi meraih prestasi kelas dunia,” kata Yoppy.
“Walaupun ini baru pertama kalinya, namun kami bersyukur antusiasme para guru dan peserta cukup baik dan melebihi ekspektasi. “Mudah-mudahan ini menjadi angin segar yang dapat dikembangkan ke depan baik dari segi pembinaan atlet maupun peningkatan prestasi,” kata Yoppy.
Menurut dia, prestasi olahraga panahan tingkat provinsi di Kudu dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang.
Dengan terselenggaranya MilkLife Archery Challenge, muncullah bibit-bibit potensi yang dapat membawa Kota Kudus meraih prestasi lebih tinggi lagi tidak hanya di Jawa Tengah namun juga secara nasional.
“Tujuan utama kami di Kudus adalah agar para pemanah bisa pulih dengan baik. Kami mempersiapkan kader pemanah Kudus secara bertahap dan berkesinambungan agar bisa masuk tiga besar di provinsi untuk kemudian maju ke tingkat nasional.” sudah puluhan tahun masuk tiga besar se-Jawa Tengah,” imbuh Yoppy.
Senada dengan hal tersebut, PB Perpani Abdul Razak, Wakil Direktur Jenderal II yang membidangi Pembinaan dan Akuisisi mengatakan, dukungan Djarum Foundation dan MilkLife dalam penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge mendorong para pemangku kepentingan panahan untuk meningkatkan prestasinya.
Kegiatan promosi panahan akan berdampak positif terhadap lahirnya atlet-atlet yang nantinya akan membela Indonesia.
“Sampai saat ini Jawa Tengah menjadi barometer olahraga panahan. Hal ini terlihat dari jumlah atlet yang mengikuti pelatnas pada tahun lalu sebanyak enam orang yang berasal dari Jawa Tengah, kata Abdul Razak.
“Kami berharap dengan dukungan Djarum Foundation dan MilkLife, pasokan atlet dari Jawa Tengah dan Pelatnas semakin meningkat sehingga mendorong prestasi olahraga ini di tingkat dunia. Untuk itu kami meminta kepada pihak penyelenggara untuk melaksanakannya. beraktivitas secara rutin,” kata Abdul Razak.
Menanggapi hal tersebut, Dairi Alami, Global Marketing Director produsen susu MilkLife Soegiono mengatakan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge sejalan dengan visi mereka yaitu menjadikan anak-anak Indonesia tangguh.
Ia berharap dengan rutin mengikuti berbagai kegiatan olahraga dan mendukung gizi sehat dan seimbang seperti MilkLife, akan melahirkan generasi penerus yang berprestasi.
“Dalam upaya menyehatkan anak Indonesia melalui produk susu yang berkualitas, kami berkomitmen bekerja sama dengan Bakti Sport Djarum Foundation untuk menyelenggarakan turnamen-turnamen yang berdampak positif bagi tumbuh kembang anak,” kata Soegiono.
“Tidak hanya menciptakan keceriaan, tapi juga menjadikan generasi penerus bangsa tangguh dan melahirkan atlet-atlet masa depan yang mengharumkan nama negara, termasuk olahraga panahan yang mengawali prestasi Indonesia di Olimpiade,” kata Soegiono.