JAKARTA, ditphat.net  – Inovasi atau ide-ide baru seringkali muncul menjadi salah satu nilai jual atau nilai jual bagi masyarakat dan investor karena mampu mengubah dunia.

Dalam konteks bisnis, inovasi adalah kemampuan merancang, mengembangkan, menyampaikan, dan mengukur efektivitas produk, layanan, proses, dan model bisnis baru bagi pelanggan.

Tentunya dalam konteks ini inovasi adalah barang/barang yang dijual oleh suatu usaha, karena inovasi adalah produk unggulan yang ditawarkan oleh suatu usaha yang tidak dimiliki oleh pesaing.

Tak hanya inovasi, transformasi ke berbagai arah pun turut andil dalam pencapaian positif penyelenggaraan Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Menurut Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara/PTPN III (Persero) Holding, transformasi tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional.

“Kami yakin fokus pada efisiensi dan inovasi, serta investasi berkelanjutan pada teknologi dan sumber daya manusia (SDM), akan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Kami ingin menjadi pionir dalam industri perkebunan ramah lingkungan,” ujarnya.

Holding PTPN III (Persero) berhasil meningkatkan asetnya sebesar 15,6 persen pada tahun 2020 hingga 2024.

Pada tahun 2020, total aset PTPN Grup tercatat sebesar Rp 131,6 triliun. Angka-angka ini menunjukkan landasan kuat perusahaan untuk terus bertumbuh.

Setahun berikutnya, aset induk perusahaan PTPN III tercatat sebesar Rp 144,6 triliun, kemudian meningkat lagi menjadi Rp 149,2 triliun pada tahun 2022.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya perusahaan dalam melakukan inovasi dan optimalisasi proses operasional.

Meski asetnya sedikit menurun menjadi Rp143,9 triliun pada tahun lalu, namun perseroan tidak kehilangan momentum.

Memasuki periode pertama tahun 2024, Holding PTPN III berhasil mencatatkan peningkatan aset yang signifikan hingga mencapai 152,2 triliun drama.

Selain kinerja semata, perseroan juga berhasil mencatatkan beberapa pencapaian, antara lain peningkatan produksi minyak sawit, efisiensi operasional, dan pengembangan produk turunan minyak sawit yang bernilai tambah.

Itulah sebabnya Mohamed Abdul Ghani, ‘3. Ia mendapatkan penghargaan “CEO Terbaik Industri Kelapa Sawit 2024” pada ajang Indonesia Palm Oil Awards 2024. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas peran strategis dan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional.

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim PTPN Group, dukungan Kementerian BUMN dan kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya dan perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja,” ujarnya. .

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *