
Palembang, ditphat.net – 200 pon kandungan memasak memasak di Palembang, Sumatra selatan, yang dibuat oleh pencipta konten Salim Reap -Controversy. Willie bahkan menerima kritik kuat terhadap berbagai partai, salah satunya adalah seniman yang lebih tua Anwara Fuady.
Kontroversi ini dimulai ketika Willie Salie memasak sejumlah besar berkuda di bagian dalam sudut Benteng (BKB) pada 18 Maret, di tengah proses memasak, lokasi untuk pergi ke rumah ditampilkan. Namun, jika Anda kembali, yang merupakan rending dalam proses memasak, penduduk yang direkam dalam hitungan menit.
Karena cerita ini bukan beberapa warga negara yang secara negatif fokus pada penduduk Palembang. Banyak yang berkomentar, sebagai tidak nyaman, serakah, pencuri dan lainnya.
Akibatnya, penduduk Palembang tidak diterima oleh komentar ini. Pada saat yang sama, saksi sipil bahwa tindakan rending hilang.
Karena insiden hilangnya rending viral, mereka membuat Willie Salie akhirnya menjadi klarifikasi dan permintaan maaf yang lebih lama. Jawab Anwar Fuady
Salah satu jawaban kuat berasal dari aktor yang lebih tinggi, Annar Fuady, yang juga merupakan putra Sumatra selatan. Dia meminta video untuk dihapus segera.
“Aku meminta isi acara untuk diperkuat. Ingat, hapus!” Kata Anwar terlihat dari transfer video Instagram @hitamids, Senin, 24 Maret 2025.
Dia menekankan bahwa jika konten itu sengaja untuk perusahaan atau tujuan viral, Willie seharusnya meminta maaf untuk seluruh negara Sumatra selatan.
“Hal lain, jika acara ini sengaja dibuat untuk tujuan bisnis, saya meminta BROOF Willie Salim untuk meminta maaf, tidak ada lagi yang beredar dalam video,” kata Anwar.
“Dia meminta maaf kepada masyarakat, tidak hanya kepada warga kota Palemangi, tetapi juga untuk semua penghuni Sumatra selatan, karena saya adalah putra asli. Jadi, tolong, kontennya adalah rekaman,” lanjutnya.
Akhirnya, ia dengan bersemangat menyarankan bahwa insiden serupa juga terjadi di kota -kota lain. “Dan pesan lain dari saya, jangan melakukan hal -hal seperti ini di kota -kota lain lagi, mereka hanya korban,” katanya.