Andy Suryansyah, Penemu Mesin Anti Nyamuk dari Jawa Timur

Jakarta, ditphat.net — Andy Suryansyah, inovator muda asal Surabaya, Jawa Timur, tinggal di Kampung Dupak Rukun, Desa Dupak, Kecamatan Krembangan. Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, Andy berhasil lulus dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, jurusan teknik komputer. 

Kecerdasannya tidak hanya tercermin dari pendidikannya, namun juga kepekaannya terhadap isu kesehatan lingkungan. 

Banyak warga kotanya yang menderita demam berdarah, masalah yang memaksa Andy mencari solusi inovatif. 

Oleh karena itu muncullah ide untuk menciptakan suatu alat yang efektif mengatasi masalah nyamuk penyebab demam berdarah.

Dalam proses pengembangannya, seperti terlihat pada penghargaan Astra Satu Indonesia, Andy tidak secara langsung menciptakan alat pengusir nyamuk. 

Pertama, ia mengumpulkan berbagai elemen dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat instrumen tersebut. Lampu dan wire mesh merupakan komponen utama yang perlu dipersiapkan. 

Namun Andy tidak hanya membatasi dirinya pada perlengkapan fisik. Ia melakukan penelitian ekstensif terhadap perilaku dan karakteristik nyamuk, khususnya nyamuk betina, yang menjadi fokus inovasinya. 

Nyamuk betina dipilih karena merupakan sumber perkembangbiakan utama populasi nyamuk, dan pengendalian nyamuk betina diharapkan dapat mengurangi penyebaran demam berdarah secara signifikan.

Dalam penelitiannya, Andy juga mempelajari perilaku nyamuk jantan dengan menggunakan berbagai literatur ilmiah. 

Pengetahuan ini sangat penting karena nyamuk jantan mempunyai suara khas yang dapat menarik perhatian nyamuk betina. 

Setelah melalui proses penelitian yang intens, Andy akhirnya menemukan suara spesifik nyamuk jantan yang mampu menarik perhatian nyamuk betina lebih dekat. 

Penemuan ini menjadi kunci utama pengembangan alat pengusir nyamuk miliknya.

Andy menamai ciptaannya Falle, sebuah perangkat inovatif yang menggabungkan dua teknologi modern: teknologi ultraviolet (UV) dan suara audio. 

Secara fisik, Falle terdiri dari beberapa komponen penting, antara lain catu daya, generator nada audio, sirkuit Stinger, dan lampu UV yang dikelilingi housing wire mesh dua lapis untuk keselamatan. 

Setelah mengaktifkan alat ini, semua komponen mulai bekerja secara bersamaan. Generator frekuensi audio akan mengeluarkan gelombang suara dengan frekuensi tertentu yang meniru suara nyamuk jantan untuk menarik nyamuk betina menuju sumber suara. 

Sebaliknya, lampu UV memancarkan sinar ultraviolet, yang umumnya disukai serangga, termasuk nyamuk, sehingga menambah daya tarik perangkat tersebut.

Dengan menggunakan kombinasi teknologi tersebut, Falle dapat menjadi solusi efektif untuk mengendalikan populasi nyamuk di daerah rawan penyakit seperti demam berdarah. 

Andy berharap temuannya tidak hanya bermanfaat bagi warga di lingkungannya saja, namun bisa diterapkan lebih luas di berbagai daerah yang mempunyai permasalahan serupa. 

Produk ini merupakan wujud nyata kepedulian Andy terhadap inovasi masyarakat dan lokal yang berbasis pada teknologi sederhana namun berdampak besar.  

 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *