Jakarta, ditphat.net – Tes urine yang dilakukan Polres Metro Jakarta Barat menunjukkan positif narkoba pada aktor Andrew Andik. Andrew Andika ditangkap pada Kamis, 26 September 2024 bersama lima temannya lainnya.
Hari ini, Andrew Andika menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine untuk mengetahui apakah dia benar-benar mengonsumsi makanan terlarang tersebut. Polisi mengetahui Andrew Andika dan teman-temannya dalam keadaan sehat. Menggulir.
“Hari ini kami melakukan pemeriksaan kesehatan dan analisa urin terhadap A.A. dengan inisial tokoh masyarakat. dan lima temannya yang kami tangkap Kamis karena penggunaan narkoba,” kata Kepala Satuan Narkoba Metro Jakarta Barat, Agus Hamdan, di Jakarta, Senin, 30 Oktober. September 2024
Selain penelitian, Andrey Andika dan kawan-kawan juga lolos tes urine dan hasilnya positif narkoba. Berdasarkan hasil analisis urin, polisi menemukan adanya zat amfetamin dan sabu.
“Dilihat dari hasil pemeriksaannya, alhamdulillah saudara A.A. dan lima temannya lagi dalam keadaan sehat. Semua tes urine mengandung amfetamin dan sabu,” kata AKP Hamdan Agus.
Sebelumnya, polisi menemukan jejak sabu saat menangkap artis Andrew Andik. Selain Andrew Andika, polisi menangkap lima temannya lainnya dalam operasi penangkapan di dua lokasi berbeda, yakni Bogor dan Jakarta Selatan.
Andrew Andika sedang dalam proses perceraian dengan istrinya Tenku Devi. Diketahui, mereka tak kunjung memutuskan rujuk, terlebih lagi setelah mengajukan gugatan cerai pada Juni 2024. Tenku Dewey memutuskan menceraikan Andrew Andika karena perselingkuhan sang aktor.
Kabar penangkapan Andrew Andika pun sampai ke telinga Tengku Dewey, namun ibu dua anak ini belum mau berkomentar. Tenku Dewey sendiri tetap fokus merawat bayinya yang berusia dua bulan, sedangkan Andrew Andika disibukkan dengan urusan serius.
“Yang bisa saya katakan, dia sudah dewasa dan ini adalah pilihan hidupnya,” kata Tengku Devi.
Belum diketahui apa yang melatarbelakangi Andrey Andik menggunakan narkoba. Namun isu tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial yang mencurigai adanya pengaruh isu internal.