LIVE – Rusia mengancam akan menghancurkan negara Uni Eropa (UE) sebagai respons atas tekanan Parlemen Eropa untuk membatalkan resolusi sebagai bentuk dukungan terhadap militer Ukraina.
Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang meminta anggota Uni Eropa untuk mengizinkan penggunaan senjata yang dikirim oleh Barat untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Resolusi tersebut diumumkan pada Kamis, 19 September 2024, didukung mayoritas 425 pemilih. Sedangkan 63 suara tidak setuju dan 131 lainnya menentang keputusan tersebut.
Hal ini membuat marah Rusia. Presiden Duma Negara Pemerintah Federal Federasi Rusia, Vyacheslav Volodin, memperingatkan bahwa Uni Eropa akan menghadapi konsekuensi serius jika mengikuti resolusi Parlemen Eropa.
Salah satu hal yang dikatakan Parlemen Eropa adalah pengiriman rudal jelajah Taurus KEPD 350, yang digunakan bersama oleh Jerman dan Swedia.
Volodin mengatakan tentara Rusia siap mengembangkan Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir, untuk menyerang salah satu anggota UE.
Di saluran Telegramnya sendiri, Volodin memperingatkan bahwa rudal nuklir Rusia, R-28 Sarmat, dapat menghancurkan kota Strasbourg, di Prancis timur hanya dalam waktu 3 menit 20 detik.
Seperti yang Anda ketahui, Prancis adalah salah satu dari 27 negara anggota Uni Eropa, serta salah satu dari enam pendiri organisasi tersebut.
“Waktu tempuh rudal Sarmat ke Strasbourg adalah 3 menit 20 detik. Jika hal seperti ini terjadi, Rusia akan merespons dengan kuat dengan menggunakan senjata yang lebih kuat,” kata Volodin.
“Apa yang diminta Parlemen Eropa akan mengarah pada perang dunia dengan menggunakan senjata nuklir,” katanya seperti dikutip ditphat.net Military dari Miami Herald.
Peringatan Volodin bukanlah yang pertama keluar dari Rusia.
Pada 11 September 2024, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa jika pemerintah AS dan Uni Eropa mencabut larangan serangan jangka panjang terhadap Ukraina, maka Moskow akan merespons dengan respons yang tepat.