Jakarta, ditphat.net – Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Seringkali, tambahan gula ini terdapat pada produk makanan atau minuman kemasan yang banyak tersedia di pasaran. Pemahaman akan pentingnya pengendalian gula sudah menjadi hal yang populer di kalangan banyak orang, terutama kaum muda, namun orang tua sebaiknya mulai mengajari anak untuk menghindari makanan manis sejak dini.
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Selain itu, tambahan gula meningkatkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan obesitas. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Membiasakan makan makanan manis sejak kecil akan berdampak pada masa kanak-kanak. Misalnya, anak-anak sudah terbiasa mengonsumsi makanan manis yang tinggi gula seiring bertambahnya usia. Dengan begitu, gangguan metabolisme bisa terjadi dengan cepat meski belum parah.
“Tentu saja bayi dilahirkan dengan rasa manis. Nalurinya, manisan adalah sumber kalori, sehingga mereka memilih rasa manis. Namun kesukaannya juga tergantung lingkungan. .Lanjutkan sampai dewasa”, kata dr. Yoga Devarea Sp.A, Kesalahpahaman tentang gula tentang makanan anak, Jakarta, Selasa 3 September 2024.
Berhenti mengonsumsi gula memang tidak mudah, apalagi ada gula tersembunyi di berbagai kemasan produk yang dijual di pasaran. Untuk itu, Dokter Yoga menganjurkan agar Anda mulai mengurangi jumlah gula dalam pola makan sehari-hari. Khusus untuk anak-anak, cobalah untuk mulai mencampurkan makanannya dengan bahan-bahan tanpa gula. Jangan membuat makanan bayi Anda terlalu manis, itu akan membuahkan hasil.
“Kalau sudah habis, kurangi sedikit, apalagi untuk anak-anak, kalau sudah dewasa atau sudah dewasa bisa langsung ganti, misalnya minum kopi gula sekarang tanpa gula, kalau mau melatihnya.” merasa lebih menerima, ambil sedikit saja. “Kalau minum teh manis gulanya 2 sendok makan bisa dikurangi”, ujarnya.
Dokter anak merekomendasikan cara terbaik untuk membiasakan anak dengan minuman bebas gula. Mulailah dengan susu yang biasa Anda minum setiap hari. Jika anak Anda menyukai susu botol dengan rasa seperti stroberi atau coklat, mulailah ia berlatih minum dari gelas. Tuangkan isi karton susu ke dalam gelas agar anak tahu bahwa rasanya tidak akan berubah meski kemasannya berbeda.
Kemudian, bila bayi Anda sudah terbiasa minum susu dari gelas, Anda bisa menambahkan susu tanpa pemanis atau mengurangi rasa manisnya secara bertahap.
“Kalau dia sudah bisa menerima, kita tuangkan susu bebas gula, mulai dari 5 sampai 10 cc, terus sampai dia menerima, tidak perlu beberapa hari atau minggu, tapi bisa berbulan-bulan,” ujarnya.