Amerika Tuduh Unit Pasukan Rahasia Rusia Siapkan Rencana Sabotase Kabel Bawah Laut

ditphat.net – Amerika Serikat melontarkan tuduhan serius terhadap Rusia yang dikatakan berencana menyabotase kabel bawah laut. Rezim Vladimir Putin diduga mengerahkan unit militer rahasia untuk melaksanakan pekerjaan ini.

Seorang pejabat Amerika yang identitasnya dirahasiakan mengungkapkan aktivitas militer Rusia yang sangat dekat dengan jalur kabel bawah laut. 

Menurutnya, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Angkatan Laut Rusia (VMF) sedang melakukan aksi sabotase.

Dalam laporan yang dimuat ditphat.net Military CNN, pejabat tersebut juga meyakini Rusia akan mengerahkan pasukan khusus bernama Direktorat Utama Staf Umum Penelitian Laut Dalam (GUGI).

Memang benar pasukan khusus Rusia termasuk yang paling tertutup dan berada di bawah kendali armada Kremlin.

Pasukan militer khusus Rusia ini juga diklaim mampu mengoperasikan kapal permukaan, kapal selam, dan drone bawah air secara diam-diam tanpa terdeteksi radar musuh.

“Kami prihatin dengan meningkatnya aktivitas maritim Rusia di seluruh dunia,” kata pejabat AS tersebut. “Keputusan Rusia yang diperhitungkan untuk menghancurkan infrastruktur bawah laut penting AS dan terkait dapat berubah.”

“Rusia terus mengembangkan kemampuan angkatan laut untuk melakukan sabotase bawah laut, terutama melalui GUGI, unit yang dijaga ketat yang mengoperasikan kapal permukaan, kapal selam, dan drone maritim,” katanya.

Para pejabat AS mengklaim bahwa tuduhan terhadap Rusia sepenuhnya masuk akal. Pasalnya, sejumlah kapal perang Rusia terlihat berada di dekat jalur kabel bawah laut dan infrastruktur vital yang terletak jauh dari wilayah negara tersebut.

Kekhawatiran tersebut tidak lepas dari dampak yang mungkin timbul jika terjadi sabotase kabel bawah laut. 

Dengan memutus saluran komunikasi pemerintah, militer dan sektor swasta. Selain komunikasi, kabel juga menyalurkan listrik antar negara-negara Eropa. 

Pasalnya lebih dari 95 persen data internasional mengalir melalui kabel bawah laut tersebut. Hal ini membuat kabel menghadapi risiko serangan siber dan fisik yang lebih besar.

Pada tahun 2023, lembaga penyiaran publik di Swedia, Denmark, Norwegia, dan Finlandia mengungkap armada kapal mata-mata Rusia yang diyakini beroperasi di perairan Nordik.

Menurut laporan yang dikutip ditphat.net Military dari The Register, tuduhan juga muncul saat itu bahwa Rusia akan menyabotase kabel bawah laut dan pembangkit listrik tenaga angin.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *