ditphat.net – Usai menegaskan tidak akan mengirimkan bantuan bersenjata ke Israel, Amerika Serikat kembali menunjukkan sikapnya terhadap rezim Benjamin Netanyahu. Gedung Putih yakin tentara Zionis tidak akan mampu mengalahkan pasukan Hamas Palestina.
Sikap Washington tersebut diungkapkan sebagai penolakan atas agresi militer Israel terhadap kota Rafah, zona aman terakhir bagi warga Gaza.
Seperti diketahui, tentara Israel berhasil menguasai Koridor Philadelphia di perbatasan dengan Mesir.
Akibat serangan militer Israel di Rafah, beberapa warga sipil Gaza tewas. Sementara itu, ratusan ribu lainnya, termasuk anak-anak, menghadapi risiko yang sangat serius.
Inilah yang menjadi fokus Amerika yang tahu persis alasan Israel menyerang Rafah untuk melenyapkan jaringan pasukan Palestina, Hamas.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS Laksamana Muda (purnawirawan) John Kirby mengatakan militer Israel tidak akan mampu mengalahkan Hamas. Bahkan jika itu menghancurkan Rafah.
“Dalam pandangannya (militer Israel), serangan terhadap Rafah tidak akan mencapai tujuan tersebut,” kata Kirby, menurut ditphat.net Military dari Middle East Monitor.
Menurut Kirby, Israel sebenarnya berhasil memberikan tekanan yang cukup besar terhadap kelompok di bawah kepemimpinan Ismail Haniyeh.
Hal ini harus menjadi prioritas utama Pasukan Pertahanan Israel (IDF), daripada mengambil risiko tinggi membunuh warga sipil Gaza.
“Argumen bahwa kita akan menjauh dari Israel atau bahwa kita tidak ingin membantu mereka mengalahkan Hamas tidaklah benar,” lanjut Kirby.
“Kami masih yakin masih ada jalan ke depan, namun hal ini membutuhkan kepemimpinan dari kedua belah pihak. Dan dibutuhkan keberanian moral dari kedua belah pihak untuk akhirnya mencapai kesepakatan ini,” katanya.