Amerika Larang Keras Ukraina Gunakan Rudal Kiriman NATO Saat Gempur Wilayah Rusia

ditphat.net – Dua negara terkuat di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) – Amerika Serikat (AS) dan Inggris – memiliki perbedaan pandangan yang tajam mengenai penggunaan rudal jelajah oleh pasukan Ukraina.

Inggris dan Perancis adalah dua negara NATO yang mengerahkan senjata dalam bentuk rudal jelajah yang dikembangkan bersama. Senjata ini disebut Storm Shadow oleh orang Inggris dan dijuluki SCALP-EG di Perancis.

Selain Inggris Raya dan Prancis, negara NATO lainnya yakni Italia juga mengirimkan rudal tersebut ke Ukraina.  Menurut laporan ditphat.net Military yang dikutip Defense News, militer Ukraina akan memiliki sekitar 200 rudal Stowm Shadow atau SCALP-EG pada tahun 2024.

Sejak 6 Agustus 2024, Amerika Serikat melarang keras penggunaan senjata tersebut setelah serangan lintas batas yang dilancarkan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) di wilayah (provinsi) Kursk.

Pasalnya, Amerika sangat menghindari ketegangan dengan rezim Vladimir Putin. 

Pasalnya, sejak dimulainya serangan militer Rusia pada 24 Februari 2022, Putin terus menerus mengkritik dukungan negara-negara Barat terhadap Ukraina.

Inggris secara pribadi mendukung permintaan Ukraina untuk mencabut larangan sasaran rudal Storm Shadow.

Namun, sebagai anggota NATO, Inggris harus terlebih dahulu meyakinkan Amerika agar memberikan lampu hijau untuk menyerang Rusia dengan rudal Storm Shadow/SCALP-EG.

Sebab menurut laporan Business Insider, Inggris belum memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal tersebut untuk menyerang Kursk. 

Berdasarkan laporan ditphat.net Military yang dikutip The Telegraph, pemerintah Inggris sudah langsung meminta restu dari Amerika pada musim panas ini.

Sebuah sumber anonim yang mengetahui masalah ini mengatakan ada kemungkinan alasan mengapa Amerika tidak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata-senjata tersebut.

Menurut ditphat.net Military dari Financial Times, rudal Storm Shadow/SCALP-EG membutuhkan teknologi intelijen dan pengintaian AS untuk mengganggu sistem navigasi (GPS) Rusia.

Rudal tersebut juga dikatakan bekerja bersamaan dengan sistem rahasia AS, yang identitasnya tidak dirahasiakan.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *