
JAKARTA, ditphat.net – Angkatan Laut kembali menerima peralatan tambahan untuk senjata terbarunya (peralatan pertahanan). Kali ini peralatan pertahanan yang diperoleh Angkatan Laut Indonesia adalah kapal terakhir dari Perang Corvette yang dibuat oleh perlindungan internal, yang disebut Kri Bung Hatta-370. Kepala Staf -Navy (KSAL) Laksamana Tnya Muhammad ditemani oleh Presiden Jenderal Jalosar New York. Beast Muhammad Ali memimpin upacara kapal dan meluncurkan Kri Bung Hatta-370 KRI Corvette dari kapal perang di Pt. Kapal Corvette ini adalah sekuel dari kapal PT Corvett. Binatang Muhammad Ali, dan kemudian ujung tali Kasal dalam pelepasan Kry-Bango-370. Dalam pengamatannya, Laksamana Kasal, Tni Muhammad Ali menyampaikan bahwa pengiriman dan pelepasan hari ini memiliki beberapa makna penting, termasuk kapal Corvet, termasuk dalam peringkat listrik, meningkatkan kekuatan armada Indonesia, terutama perlindungan laut yang berfokus pada penguatan titik penekan. “Dalam pembangunan kapal ini di galangan kapal domestik, selain menunjukkan komitmen mereka untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan industri internal, itu juga membuktikan bahwa anak -anak di negara itu memiliki kemampuan dan potensi untuk memproduksi peralatan angkatan laut mereka sendiri,” kata pasukan utama Angkatan Darat Indonesia Muhammad dalam pernyataan militer resmi pada 27 Februari.
Dia juga menjelaskan bahwa dimasukkannya kemerdekaan Indonesia pada kapal ini bukan tanpa alasan. Setelah Corveta sebelumnya dinamai menggunakan nama Bung Karno, nama Bung Hatta tercatat di Corvet kedua ini. “Ini bertujuan untuk menjadi bentuk rasa hormat dan terima kasih kita di hadapan DWI Torggal, sebuah proklamasi yang memiliki tatapan laut yang sangat kuat, juga sebuah pesan untuk semua orang Indonesia, terutama generasi berikutnya, untuk selalu melestarikan, mewarisi dan melanjutkan semangat pengabdian kepada orang -orang dan negara -negara favorit.” Kapal Corvette, dibuat selama 20 bulan, memiliki panjang 80,30 meter dan lebar 12,60 meter dan memiliki beberapa keunggulan yang dilengkapi dengan 17 mm meriam, yang dapat diperbarui hingga 76 mm dan 2 20 mm. Kapal ini juga memiliki resistensi 5 hari dengan kapasitas 82 karyawan, kecepatan ekonomi 14 knot, kecepatan pelayaran, 18 knot dan kecepatan maksimum 25 knot. Selain itu, kapal ini juga akan dipersenjatai dengan rudal udara (SAM), Rudal Surface (SSM), anti -permukaan, udara dan sistem torpedo bawah air. Kapal ini juga mampu mematuhi perang elektronik karena dilengkapi dengan peralatan elektronik yang berbeda seperti tindakan radar-listrik (R-EEC), langkah-langkah pendukung radar (R-ES), dll., Dan mampu bekerja di bidang dan iklim yang berbeda. Dengan kecepatan maksimum 25 knot dan agiles milik kapal ini, ia harus mematuhi berbagai misi operasional sebagai penetrasi, misi SAR dan misi SAR.