
JAKARTA, ditphat.net – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menghimbau para investor di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi pengembangan literasi (AI).
Baca Juga : Baterainya Setipis Kartu ATM, Oppo Find N5 Tahan Streaming 25 Jam Nonstop
Ia mengumumkan berdasarkan data bahwa ASEAN mengalami pertumbuhan positif dan peluang kerja sama AI dalam perekonomian regional, yang akan meningkat menjadi US$1 miliar pada tahun 2020.
“Investasi swasta di sektor AI masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS), China, dan Inggris, sektor ICT semakin berkembang,” ujarnya, Jumat, 27 September 2024.
Selain membuka diri terhadap investor asing yang berinvestasi dalam pengembangan AI di Indonesia, Budi Air juga mengundang para pemain di ekosistem teknologi digital di negara ini untuk mengembangkan AI untuk produk dan solusi baru.
Kekuatan AI berkembang pesat dan nilai finansial awal dari AI yang kompetitif diperkirakan akan mencapai USD 1 triliun dalam PDB ASEAN pada tahun 2030. Sementara itu, di Indonesia, keberhasilan sektor digital didorong oleh pendapatan sebesar 22 miliar dolar AS pada tahun lalu.
“Kekuatan pasar juga diperkirakan mencapai US$210 miliar hingga US$360 miliar pada tahun 2030, dengan periklanan online mendominasi industri e-commerce, perjalanan online, transportasi, dan makanan. “Pada tahun yang sama, kontribusi AI terhadap perekonomian Indonesia mencapai 366 miliar dolar AS,” jelas Menkominfo.
Budi Arie juga menjelaskan bahwa kemampuan tersebut menunjukkan AI sebagai emerging technology atau teknologi yang semakin berkembang dan dapat diandalkan di berbagai bidang.
Baca Juga : Pekerjaan yang Akan Digantikan oleh AI? Berikut Pekerjaan nya
“Sekitar 73 persen dari 700 pengembang AI global percaya bahwa organisasi mereka akan mengadopsi AI dalam dua tahun ke depan. AI dipercaya untuk memberikan solusi bagi berbagai sektor di negara berkembang, seperti sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan keuangan lapangan kerja,” ujarnya.
Meski demikian, ia tak lupa menyampaikan bahwa masih banyak tantangan dalam pengembangan AI yang perlu dipecahkan dan dicari solusinya agar Indonesia bisa menjadi negara yang cocok bagi investor untuk berinvestasi di AI.
Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang tidak memadai dan terbatasnya pendanaan yang menghambat adopsi Internet sebagai dasar pengembangan AI.
“Selain itu, kurangnya transfer pengetahuan dari negara-negara berkembang AI juga menjadi kendala pengembangan tata kelola AI di negara-negara,” kata Menteri Komunikasi dan Media Budi Ari Setiadi.