Jakarta, ditphat.net – Di era digital yang berkembang pesat, aset kripto telah menjadi salah satu instrumen keuangan terpopuler, namun risiko keamanannya juga meningkat secara signifikan.
Insiden peretasan yang terus berlanjut di platform digital, termasuk di sektor kriptografi, memberikan peringatan penting bagi pemilik aset digital untuk mengambil tindakan perlindungan yang lebih kuat.
Pendiri dan CEO Vida Niki Santo Luhur mengungkapkan bahwa langkah-langkah keamanan tradisional tidak lagi cukup untuk menangani kompleksitas ancaman digital.
“Dalam kondisi serangan siber terhadap aset digital yang semakin canggih, langkah-langkah keamanan aktif sangat diperlukan. Otentikasi biometrik merupakan solusi penting untuk menjamin keamanan transaksi digital, terutama untuk melindungi dompet digital dari akses tidak sah,” ujarnya. .
Selain penipuan digital di sektor kripto, ada empat jenis penipuan lain yang sedang meningkat:
– Penipuan yang dihasilkan oleh AI: ancaman seperti deepfake dan konten palsu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.
– Rekayasa sosial: Manipulasi psikologis dilakukan untuk mendapatkan akses ilegal ke akun pengguna.
– Pembajakan akun: Pencurian identitas untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun digital.
– Pemalsuan dokumen dan tanda tangan: Pemalsuan dokumen elektronik dan tanda tangan digital yang seringkali menjadi alat penipuan.
Untuk mengatasi penipuan digital jenis ini, solusi Identity Stack diluncurkan. Di sektor kripto, solusi utama yang diusulkan adalah:
– PhoneToken: Solusi ini menghubungkan akun pengguna dengan perangkat yang diautentikasi, memastikan bahwa transaksi hanya dilakukan dari perangkat resmi dan mencegah akses tidak sah.
– FaceToken: Menggantikan metode autentikasi tradisional seperti SMS dengan teknologi pengenalan wajah yang andal, memberikan lapisan perlindungan tambahan dan kemudahan penggunaan.
Solusi ini tidak hanya memberikan keamanan yang kuat, namun juga memberi pengguna kendali penuh atas akun dan aset digital mereka.
Dengan meningkatnya ancaman penipuan digital, solusi seperti Identity Stack menjadi semakin penting dalam melindungi aset digital.
Teknologi biometrik dan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan deteksi penipuan secara real-time dan perlindungan menyeluruh terhadap identitas digital pengguna.
“Solusi kami tidak hanya menciptakan kepercayaan dan kenyamanan bagi pengguna di ekosistem digital, tetapi juga memberikan keamanan yang mampu mencegah 99 persen pemalsuan mendalam dan penipuan identitas AI di Indonesia,” ujar Niki Santo Luhur.