ditphat.net – Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan peraturan pemerintah China yang khusus menyasar orang-orang yang suka pamer kekayaan. Yang mengejutkan, pemerintah China memutuskan untuk menindak tegas influencer media sosial yang hobinya kerap menampilkan kemewahan.
Ini merupakan salah satu bentuk program pemerintah China yang disebut “Clear and Bright”. Program ini diadakan untuk memberantas konten-konten media sosial yang dianggap tidak pantas dan tidak pantas ditemukan di platform media sosial.
Tak hanya itu, program ini bertujuan untuk menindaklanjuti sepak terjang para influencer yang hobinya kerap menampilkan gaya hidup mewah yang mencolok di media sosial.
Dilansir situs New York Post pada Senin 3 Juni 2024 disebutkan bahwa pemerintah Tiongkok telah menerapkan kebijakan untuk membatasi pameran kekayaan karena mereka percaya bahwa materialisme telah menyebar dan berdampak sangat buruk bagi kehidupan generasi muda. generasi.
Diketahui dari unggahan akun Instagram @Pikology, ia merupakan influencer yang terkena dampak pemblokiran pemerintah China. Dialah Wang Hongquan, seorang konten kreator yang sosoknya kerap disebut sebagai Kim Kardashian-nya China.
Dengan pengikut hingga empat juta di platform Douyin, TikTok versi China, Wang tiba-tiba tidak bisa mengakses akun media sosial pribadinya sejak Selasa, 18 Mei 2024. Dalam konten media sosial, Wang atau Kim Kardashian versi China sering membagikan konten yang sering menampilkan pakaian dari desainer ternama.
Tak hanya itu, ia juga kerap memamerkan berbagai aktivitas perjalanannya dengan penerbangan kelas satu dan koleksi perhiasan gioknya. Karena terlalu sering memamerkan kekayaannya, akun Wang Hongquan kini telah diblokir karena melanggar pedoman komunitas.
Tak hanya itu, pemblokiran media sosialnya yang juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi juga mengakibatkan denda yang besar bagi influencer yang melakukan siaran langsung.
Reaksi pengguna internet
Sontak, sosok Wang Hongquan yang viral di media sosial sukses menarik perhatian netizen media sosial.
“Bukankah seharusnya begitu? Di tanah air kita ini semakin banyak orang yang ingin hidup mewah, namun penghasilannya pas-pasan, kadang tidak cukup dan akhirnya berhutang kesana kemari hanya demi gaya,” tulis yang lain.
“Betul…yang suka melenturkan dan menyesatkan anak bahwa pendidikan itu tidak penting sebaiknya diblok,” sahut yang lain.
Sumber daya manusia pemerintah juga jauh berbeda dengan Wakanda, kata yang lain. “+62 pejabat mundur,” seru yang lain.
“Yuk, di sini juga kita lakukan. Batasi media sosial. Beri jam malam. Di atas jam itu tidak boleh mengakses. Di bawah usia itu tidak boleh menggunakan media sosial. Komentar kasar dan komentar intimidasi otomatis terhapus. Jangan berpikir dua kali pada Tapera,” tulis yang lain.