
JAKARTA, ditphat.net – Meetya Hafid dari Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) menekankan pentingnya kesiapan untuk menerima kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan potensi keuangan yang disajikan oleh teknologi.
Sebuah studi PricewaterhouseCopers (PWC) 2023 menunjukkan bahwa AI diharapkan membayar hingga $ 1 triliun atau $ 15.900 triliun RP PDB (PDB) pada tahun 2030.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Menteri Komunikasi dan Informasi mengatakan Indonesia dapat menghasilkan hingga $ 366 miliar atau $ 5.800 triliun rps, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 18,8 %.
Meutya Hafid juga mengatakan jumlahnya jauh dari tujuan pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subanto.
“Jadi jika kita benar -benar dapat menerimanya, itu berarti tujuan presiden dapat dicapai,” katanya pada hari Senin, 2 Desember 2024.
Menteri Komunikasi dan Informasi mengatakan Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa perubahan digital adalah langkah strategis dalam menangani ketidaksetaraan digital dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, menjadikan Indonesia negara yang berpenghasilan tinggi pada tahun 2034.
Ini juga mengumumkan pentingnya menerapkan perubahan digital pada implementasi ASI State Skills (ASN).
“Tentu saja, berharap mereka akan memahami kegiatan AI dan juga memastikan masyarakat aman dan percaya pada perubahan digital,” katanya.