Jakarta, ditphat.net – Belakangan ini banyak masyarakat, terutama yang tinggal di perkotaan, yang mulai menggemari olahraga lari. Praktik ini menjadi populer di kalangan penduduk perkotaan selama pandemi COVID-19 beberapa tahun terakhir.
Salah satu alasannya berkaitan dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah penyebaran COVID-19. Kini, pascapandemi, kebiasaan lari semakin meningkat di kalangan masyarakat. Karena lari merupakan olahraga yang murah dan mudah.
Meningkatnya jumlah pelari berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga lari. Mereka bahkan mulai mengikuti acara maraton.
Namun jika Anda ingin ikut serta dalam menjalankan event tersebut, Anda perlu memahami apa itu lari. Jangan biarkan tindakan yang perlu Anda lakukan untuk tetap sehat dan menjaga kesehatan menjadi bencana bagi Anda.
Lalu apa saja tips bagi pelari pemula yang ingin mulai berlari? Mengenai hal itu, Dr. Tirta berbicara. Dijelaskannya, mereka yang tidak lelah dan terbiasa rutin berolahraga bisa melakukan pekerjaan yang cepat lelah.
“Pelari pemula itu tergantung dia punya olahraga dasar atau tidak. Kalau jadi basic itu tenis, crossfit, olah raga teratur. Jadi kalau olah raga teratur, misalnya ke gym, tidak berhenti, tidak lari. Benar kan?” , karena terbiasa menegangkan otot dan jantung sudah terbiasa, ujarnya saat ditemui awak media lokal Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024.
Namun lain halnya jika Anda seorang pelari pemula yang belum pernah berolahraga. Jika mereka belum pernah berolahraga sebelumnya, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah membangun rutinitas.
“Orang-orang yang memulai di sini belum pernah berlatih, jadi yang pertama harus mereka lakukan adalah mengembangkan olahraganya,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Tirta, jenis olahraga yang dipilih juga harus disesuaikan dengan berat badan. Jika pelari baru tidak terlatih dan kelebihan berat badan. Jadi dia disuruh segera melarikan diri. Sebab, jika ia memaksakan diri untuk berlari, maka akan meningkatkan risiko cedera lutut.
“Dia harus fokus turunkan berat badannya dulu sampai gemuk, baru bisa lari pelan-pelan. Kalau masuk kategori overweight, langsung lari berbahaya untuk lututnya, kalau begitu dia tidak punya riwayat olahraga sebelumnya,” lanjutnya. .
Namun lain halnya jika seseorang memiliki berat badan berlebih dan memiliki riwayat aktivitas fisik seperti olahraga, angkat beban, maka tidak ada masalah baginya untuk segera mencoba lari. Sebab, otot manusia sangat terlatih.
“Tapi kalau dia tidak punya riwayat olah raga, hidupnya melambat, berat badannya bertambah, dia mulai berlari. Dia harus mulai makan sehat, turunkan BMI-nya di rumah karena berat badannya. Dia sekarang bisa lari perlahan, kalau tidak, tidak ada adalah risiko Lutut memiliki risiko meniskus yang besar, katanya.
Sebaliknya jika orang tersebut tidak kelebihan berat badan dan tidak memiliki riwayat olahraga. Kata Dr. Tirta pun langsung diperbolehkan berlari. Namun perlu diperhatikan bahwa berlari bukanlah hal yang sulit baginya.
“Oke, oke, lari saja, seimbang. Mulailah dengan sesuatu yang penting, nikmatilah, lari yang baik tidak ada gunanya, larilah saat kamu bisa bicara. Jadi, larilah bicara, bicara, tersenyum, tidak “Kamu lari ketika kamu bisa . “Selamat bersenang-senang,” katanya.
Itu dimulai sejak masa kanak-kanak
Dr. Tirta juga menjelaskan, ada anak muda yang mencoba lari tanpa ada riwayat olahraga sebelumnya, tanpa ada kendala. Katanya si kecil menggeluti bidang olah raga.
“Oke oke, awet muda itu bagus sebenarnya karena kalau kita masih muda, 17-25 tahun, itu adalah usia puncak tubuh kita. Itu adalah usia puncak metabolisme kita, jadi otot kita cepat pulih, jantung kita sehat “Pembuluh darah kita bagus. Oleh karena itu, pada tahun ini biasanya setelah 2 bulan latihan, performanya bisa meningkat dengan sangat cepat,” jelasnya.
Ia menambahkan: “Ini tidak sama dengan menua, semakin tua semakin lama pemulihannya, semakin sedikit waktu tidurnya. Setelah itu, kulitnya juga akan kendur, jadi semakin bertambah usia maka semakin banyak kelelahan yang didapat. Anda memulainya. Anda berlatih dari usia muda, pendidikan Anda tidak akan sama dengan seseorang yang baru berusia 30 tahun, ”ujarnya.
Acara maraton
Bicara soal lari, Planet Sport juga menyelenggarakan Planet Sport Run 2024. Mengusung motto to unlock the best, acara ini mendorong peserta untuk menguji kemampuan terbaiknya dan dapat terus meraih prestasi baru.
Diselenggarakan di ICE BSD Tangerang, acara ini akan diadakan pada tanggal 8 Desember 2024, acara ini juga menghadirkan banyak fitur baru yang menarik. Mulai dari kelompok lari anak-anak yang melibatkan 6 ribu peserta, hingga program pengalaman uji coba sepatu mencoba sepatu lari terbaik.
Di sisi lain, seperti tahun lalu, ajang lari ini juga memiliki sistem poin untuk mengapresiasi dan memberikan motivasi kepada para pesertanya, tidak hanya berlari hingga garis finis namun juga menikmati hasil larinya.
“Setiap peserta akan mendapatkan poin mulai dari pendaftaran hingga acara, kemudian setelah misi mingguan pada hari minggu hingga hari perlombaan itu sendiri, ada poin yang dapat ditukarkan dengan pembelian peralatan olahraga”, ujar CEO MAP Active Marketing Panji. . Cakrasantana pada konferensi pers Planet Sport Run 2024.