
VIVA – Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF) mengerahkan dua unit jet tempur Xi’an J-7 dan satu helikopter pengintai Harbin J-19 untuk melaporkan adanya kapal perang asing yang menerobos Laut Cina Timur.
Baca Juga : Geger… Agama Baru Ditemukan di Tengah Hutan Gunung Bogor, Pasukan Tombak Sakti TNI Turun Tangan
Laporan militer Bulgaria yang dikutip Viva Military menyebutkan militer Tiongkok memiliki akses ke perairan Laut Cina Timur.
Menurut laporan Viva Military lainnya dari situs resmi Kementerian Pertahanan Belanda, kapal perang tersebut adalah HNLMS Trump.
“Dua pesawat tempur Tiongkok (Zr.Ms) menyerang HNLMS Trumpet di Laut Cina Timur. Hal ini dapat menimbulkan situasi tidak aman. Insiden itu terjadi dalam penerbangan internasional,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Belanda.
Kapal perang tersebut berpatroli di Laut Cina Timur sebagai bagian dari misi pasukan multinasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Kementerian Pertahanan Belanda.
Militer Belanda diketahui ikut serta dalam operasi militer PBB berdasarkan Kode 24 Perjanjian Pasifik.
Di sisi lain, melalui Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kolonel Zhang Xiaogang, China membantah keras klaim Amsterdam.
Baca Juga : Dankodiklatal dan Panglima Armada Barat Tentara Laut Malaysia Buka Patkor Malindo di Selat Malaka
Wang menegaskan, penafsiran Belanda yang notabene sekutu Amerika Serikat (AS) di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah untuk menutupi pelanggaran hak maritim China.
Wang mengatakan bahwa Belanda secara keliru mengklaim bahwa mereka menjalankan misi PBB dan menunjukkan kekuatan angkatan laut dan udara di bawah kendali Tiongkok.
Sebelumnya, jet tempur China juga terlibat insiden serupa dengan Australia. Saat itu, jet tempur China harus menembak jatuh jalur penerbangan helikopter militer Australia.
Pada saat itu, Australia bersikeras bahwa pihaknya juga terlibat dalam misi untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.