Apa Itu Child Grooming? Pahami Tindakan Aliando Syarief yang Jadi Sorotan

Jakarta, ditphat.net – Hubungan romantis Alindo Siaref dengan Richelle Skornicki menyedot banyak perhatian. Ini bukan masalah kompatibilitas, melainkan perbedaan usia 13 tahun. Aliando Siaref diketahui kini berusia 28 tahun, sedangkan Richelle belum genap 15 tahun. Banyak yang menganggap Aliando Siariev sebagai babysitter karena berpacaran dengan anak di bawah umur.

Banyak perdebatan, lalu apa sebenarnya babysitter dan apa saja ciri-cirinya?

Grooming adalah tindakan orang dewasa untuk membangun hubungan, kepercayaan, atau emosi dengan seorang anak, dengan tujuan akhir untuk mengeksploitasi anak tersebut, seringkali secara seksual. Proses ini dilakukan secara bertahap, dimana pelaku dapat berusaha mendekati anak dengan bantuan khusus, hadiah atau kasih sayang yang berlebihan, sehingga anak dapat merasa nyaman dan dekat.

Biasanya, calon pengantin pria menggunakan perasaan percaya atau ketergantungan anak untuk mengaburkan batasan yang sehat dan aman. Kegiatan tersebut bisa dilakukan secara langsung maupun melalui media digital seperti media sosial dan platform chatting sehingga sulit dideteksi. Grooming merupakan kejahatan yang berbahaya karena dapat menjebak anak pada situasi yang sulit dihindari, dan seringkali anak tidak mengetahui bahwa dirinya sedang dimanipulasi.

Melihat dampaknya yang sangat merugikan, maka penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memahami tanda-tanda dandan di luar ruangan guna melindungi anak dari bahaya tersebut.

“Pelaku mendekati anak tersebut, menjalin hubungan emosional dengan anak tersebut, kemudian menganiaya sasarannya,” kata konselor anak dan pernikahan Rensia Sanvira merujuk pada video TikTok miliknya pada 15 November 2024.

Sifat pertama yang sering ditunjukkan oleh babysitter adalah suka memberikan hadiah kepada anak. Alih-alih sebagai bentuk penghargaan atau kasih sayang, kado tersebut seringkali ditujukan untuk membuat anak merasa spesial dan menciptakan ikatan emosional dengan mempelai pria.

Pelaku kemudian memanipulasi tidak hanya anak-anak yang menjadi sasarannya, tetapi juga orang tuanya. Menurut konselor anak, sang menantu bahkan menghubungi orang tua anak tersebut untuk meminta perhatian.

“Mereka sering membantu anak atau orang tua. Sehingga orang tua merasa berhutang budi kepada pelakunya,” ujarnya.

Tindakan yang lebih serius dapat mengakibatkan pengasuh membawa anak tersebut ke tempat pribadi. Jika hal ini terjadi, sebaiknya orang tua lebih waspada dan menjauhkan anak dari babysitter yang mencurigakan.

Jika babysitter mampu membawa anak ke tempat privat, tindakan selanjutnya bisa merugikan anak.

“Mereka melakukan kontak fisik yang tidak pantas dengan anak-anak, seperti memeluk, mengelus, atau menyentuh bagian pribadinya,” jelas Rencia Sanvira.

“Setelah itu, dia terus melakukan pelecehan seksual terhadapnya,” tambahnya.

Oleh karena itu, Rencia Sanvira mengimbau orang tua harus selektif terhadap anak. Sebab, pelaku penitipan anak biasanya berasal dari orang-orang terdekatnya.

Makanya orang tua harus hati-hati, karena saat ini tidak mudah untuk mempercayai seseorang 100 persen. Lagipula, banyak anak yang menjadi sasaran kekerasan dari keluarganya sendiri, tutupnya.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *